Beberapa hari ini media bagaikan disibukkan oleh ragam politik yang beredar
terkait PILKADA DKI Jakarta. Ada-ada saja "trik" yang dipergunakan oleh
masing-masing kubu untuk menarik perhatian dan simpati masyarakat.
Dukung-mendukung, pro dan kontra, serta intrik-intrik tersembunyi untuk saling
menjatuhkan.
Sejujurnya, saya paling benci yang namanya politik. Politik itu bisa
menjatuhkan orang yang benar dan mengangkat derajat orang yang salah. Politik
juga memfasilitasi orang untuk menghalalkan segala cara, contohnya ya.. politik
uang. Politik hanya bisa dilawan dengan politik juga. Pernah dengar 'politik itu
busuk'. Ya, saya memberi label di otak dengan kalimat itu. Meskipun saya tidak
suka politik tetapi saya terus mengikuti perkembangan berita dan informasi dari
media online. Bagaimanapun saya hidup di negara Indonesia yang juga negara hukum
yang pastinya dekat dengan hal-hal berbau politik.
Apa jadinya kalau cinta di politisasi? Hemmmmm sepertinya orang yang
memperlakukan cinta dengan cara politik akan membuat jurus-jurus ampuh untuk
merangsek dan menangkap sang pujaan hati. Saya jadi kebayang, ada orang yang
membuat satu peta politik guna mencuri hati wanita. Dan si wanita kemudian akan
terjatuh dalam perangkap politik tanpa bisa berkutik. Wah, ini akan jadi cerita
menarik kalau dibuat menjadi sebuah novel.
Kebayang gak sih, para politikus-politikus yang suka bicara soal korupsi,
pemilu, dan hal-hal berbau hukum tiba-tiba bicara tentang cinta di depan publik.
Kira-kira, apakah mereka juga menerapkan cara politik untuk mendapatkan wanita
yang disukai? Duh... pikiran saya jadi macem-macem.
Yang pasti kalau politik dibawa ke urusan cinta sepertinya akan lebih
kompleks dan rumit. Sang politikus yang biasanya bertampang serius tiba-tiba
saja menjadi mellow dan slow. Yang tadinya bicara berapi-api dan membicarakan
soal 'konstelasi perpolitikan Indonesia' mendadak menjadi sosok yang romantis
dengan kalimat-kalimat manis bercampur trik-trik politiknya.
Kalau saya bertemu dengan pria yang memperlakukan cinta dengan cara politik,
mungkin kepala saya akan terasa berat, ndak kuat dengan politik merayunya...
hahahaha. Itu masih mungkin lho... asal jangan nge gombal saja. Saya gak
percaya dengan orang yang bermulut manis dan kata-kata membual. Sudahlah,
biarkan saja para politikus itu. Kalau mau mempolitisasi cinta, silahkan. Asal
jangan mempolitisasi pribadi saya. OK.. :) Have a nice morning
Politisasi Cinta
Sunday, July 15, 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment