Bulan Mei 2008 ini sepertinya kan banyak sejarah yang di catat lagi. Tanggal 1 Mei kita sudah merayakan Hari Buruh yang disambut dengan demonstrasi di mana-mana. Keesokannya, tanggal 2 diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. Tanggal 11-18 Mei, Istora Senayan Jakarta menjadi tempat perhelatan para pebulu tangkis internasional di kancah Uber Cup dan Thomas Cup. Sampai hari ini, 16 Mei 2008 Tim Putri kita sudah mencapai stadium terakhir, masuk ke Final. Di Final nanti Indonesia akan bertemu dengan China.
Tim Putri Indonesia terdiri dari tunggal Maria Kristin Yulianti, Ardiyanti Firdasari, Pia Zebadiah. Sedangkan ganda terdiri dari Lilyana Natsir-Vita Marissa dan Gresya Poli-Jo Novita. Sudah 12 tahun Indonesia tidak masuk ke final. Mungkin disebabkan regenerasi pemain yang berjalan lambat. Aku paling suka gaya permainan ganda putrinya, cepat dan akurat.Aku selalu yakin mereka pasti menang. Untuk tunggal putrinya masih ada sedikit keraguan. Sampai saat ini belum ada yang menyamai Susi Susanti. Maria Kristin memang tunggal pertama dengan peringkat 25 dunia. Kemarin permainannya melawan Jerman cukup kuat meskipun akhirnya kalah. Mungkin ini hanya kurang beruntung saja, sebab sebagai pemain pertama biasanya akan bertemu pemain pertama negara lawan dengan peringkat dunia yang mungkin lebih tinggi dan lebih berpengalaman. Untuk Firda, katanya dia pemain penyerang. Beberapa tahun lalu waktu lihat Firda main, aku ragu-ragu dan akhirnya kalah. Tapi sekarang permainan lebih baik, meskipun keraguan masih ada. Untuk Pia, aku suka gaya permainanya, tenang. Over all sukses untuk tim Uber indonesia. Mari kita boyong Piala Uber untuk Indonesia.
Tim Thomas juga tidak mau kalah. Hari ini mereka akan bertanding di babak semifinal.Pada tunggal ada Sony Dwi Kuncoro, Taufik Hidayat, Simon Santoso. Diantara ketiganya aku lebih yakin untuk Simon. Kalau Sony, masih agak ragu soalnya sebagai pemain pertama, lawan biasanya lebih berat. Dan ini bisa membuat kalah. Waktu mengalahkan Inggris aja, Sony menang 3 set. Tapi dia menang stamina. SO, di set ke 3 di babat habis. Di game pertamanya buat tegang. Walhasil Sony kalah 23-25 untuk game pertama. Untuk Taufik, sudah senior, banyak pengalaman. Ya kuharap lebih konsisten aja bermain, jangan meremehkan lawan. Di ganda, aku yakin pasti menang. Ada Markis Kido –Hendra Setiawan sebgai pemain pertama dengan peringkat 1 dunia. Ganda kedua ada 2, tim senior dan yuniot. Aku harap mereka semua memberikan yang terbaik untuk Indonesia. Hebat sekali kalau Piala Thomas dan Uber diboyong bersama-sama oleh negeri ini.
Over all I love Badminton. Eventhough it is not my hobby. But I really like watching Badminton better than watching Soccer. Kalau nonton bola itu Cuma lama nunggu gol nya. Kalo nonton badminton 30-60 menit hasil akhir dah tahu. Saking cintanya ama badminton nih, bangsa Indonesia punya lagu kebangsaan badminton. Bagian depannya seperti ini, “ Bandminton dimana-mana di kota dan di desa....”. Mskipun bangsa kita di bilang bangsa korup, banyak demo, harga mahal tetapi masih ada yang masih kita banggakan. Budaya bangsa selalu tetap ada. Menurut Ivana Lie, Ganda putri Indonesia yang sekarang punya gaya ‘jumping smash’ yang Indonesian style. Mereka memamng berpostur tidak terlalu tinggi sehinga butuh lompatan agar smash lebih keras. Penonton di Istora senayan Jakarta juga Indonesian style. Penonton selalu bersorah pada saat permainan berlangsung. Penontonnya pun ribuan, hingga banyak yang kehabisan tiket. Yel-yel selalu berbunyi, “ Indonesia, Indonesia’. Pada reli badminton yang panjang, suara mereka menggemuruh mengikuti alunan shuttle cock. Berbeda dengan di luar negeri yang hanya bergemuruh kala nilai bertambah. Inilah citra bangsa indonesia. Indonesian style. Banyak hal baik dan buruk, tetapi kita harus mengambil positifnya saja OK.