Berapa banyak bahasa yang Anda tahu? Seberapa menguasai terhadap bahasa itu? Apakah ada untungnya belajar banyak bahasa?
Attention!!! Jangan pernah berkata tidak ada untungnya kalau belum pernah mencobanya. Kalau saya merasakan sensasi yang menyenangkan ketika mengetahui apa yang dikatakan orang, sementara orang di samping saya hanya terbengong-bengong. Bukan bermaksud mengejek, tapi inilah salah satu keuntungan mengetahui banyak bahasa. Selain bisa berkomunikasi saya juga tidak akan bisa dibohongi oleh orang lain, sebab saya tahu apa yang mereka katakan. Tidak hanya sekali, tapi berkali-kali saya harus senyum-senyum saat para klien sibuk berbicara dengan 'bahasa ibu' mereka. Dalam hati saya berkata, 'Hey, I know what they're talking about'.
Peristiwa-peristiwa di atas terjadi ketika klien yang berkebangsaan Korea datang ke klinik beberapa waktu yang lalu. Sebenarnya mereka bisa berbahasa Indonesia. Namun terkadang mereka bicara dengan bahasa Korea terhadap hewan peliharaannya atau dengan keluarga yang ikut mengantar. Telinga saya langsung bereaksi ketika mendengar percakapan mereka. Sedikit-sedikit saya mengerti topik yang sedang mereka bicarakan, meskipun tidak ikut nimbrung. Dan, mohon maaf bagi teman di sebelah saya, "I can't tell you what they're talking about now". Dari sinilah saya mata saya terbuka bahwa bahasa Korea yang pernah saya pelajari itu ada manfaatnya, bukan untuk bermain-main atau sekedar kepuasan belaka. Kejadian yang serupa juga pernah saya alami ketika seorang klien berkebangsaan Singapura datang dengan kucingnya. Beberapa kali si klien ini menggunakan bahasa Melayu. Otomatis teman saya agak kebingungan menjawab karena kurang paham. Pada akhirnya sayapun mentransfer informasi dari klien ini kepada teman saya ini.
Beberapa kejadian lainnya berkaitan dengan bahasa Inggris. Meskipun bahasa Inggris sudah masuk dalam daftar pelajaran sejak sekolah dasar tetapi bahasa Inggris sangat jarang digunakan untuk percakapan sehari-hari. Oleh karenanya ketika bertemu dengan orang asing kebanyakan orang Indonesia akan mengalami kesulitan berkomunikasi. Dari semua teman-teman saya, pasti mereka akan berkata "Saya tahu apa yang mereka katakan, tapi saya bingung untuk menjawabnya. Otak saya berpikir kata apa yang akan saya pakai, grammar, juga tenses nya". Kalau sudah begini, biasanya saya hanya akan menyarankan, "Keluarkan saja apa yang ada di kepalamu. Jangan terpaku pada tenses atau grammar. Bahasa itu bersifat fleksibel, yang paling penting adalah lawan bicaramu mengerti apa yang kamu sampaikan".
Bahasa apa saja yang kamu tahu? Apakah harus bahasa asing?
Saya rasa, kita sebagai bangsa Indonesia memang dilahirkan dengan kemampuan bahasa cukup bagus. Indonesia tidak hanya punya banyak kebudayaan tetapi juga bahasa. Coba diingat lagi, pada saat masih kecil bahasa apa yang diajarkan oleh kedua orang tua kita? Paling minimal para orang tua mengajarkan anaknya bahasa Indonesia ditambah bahasa sehari-hari yang biasanya adalah bahasa daerah. Untuk bahasa daerah sendiri bisa lebih dari satu bahasa. Contohnya begini, si A lahir di Lampung, kedua orang tuanya bersuku Lampung, saat di rumah ia banyak berbicara dengan bahasa Lampung, Namun ketika bermain ia berbicara bahasa Jawa yang memang dipergunakan oleh teman-temannya. Saya rasa mengetahui bahasa daerah akan bermanfaat kalau kita sering travelling alias jalan-jalan keliling Indonesia sebab cara termudah untuk berbaur dengan masyarakat di daerah adalah dengan komunikasi. Bicara komunikasi tentu yang dimaksud adalah bahasa. Sebenarnya bisa juga menggunakan bahasa Indonesia, namun untuk di daerah biasanya agak terasa kaku dan formal.
Belakangan ini saya mendengar bahwa SMA tempat saya bersekolah dahulu memiliki ekstrakurikuler bahasa. Tidak hanya satu bahasa, tapi tiga bahasa yaitu Jepang, Arab, dan Perancis. Wah....anak-anak sekarang pasti kemampuan bahasanya lebih tinggi lagi. Memiliki kemampuan berbahasa asing tentu akan jadi satu nilai plus. Selain bisa menambah kawan juga dapat dipergunakan sebagai modal untuk berbisnis. Tak jarang lho, orang mendapatkan uang dari kemampuannya berbahasa.
Oleh karena itulah sayapun memacu diri untuk terus maju dan tidak ketinggalan. Di saat orang lain bisa lebih dari satu bahasa, saya yakin bahwa saya juga bisa melakukannya bahkan lebih dari itu. Kalau boleh membuat satu program, saya juga ingin suatu saat bisa mempelajari bahasa Cina dan Jerman. Saya rasa kedua bahasa ini cukup menarik dan bermanfaat.
Lalu bagaimana dengan Anda? tertarik untuk mencoba?