Berada di usiaku yang saat ini bisa di bilang cukup menyenangkan. Sepuluh tahun yang lalu aku membayangkan seorang wanita yang berusia di atas 20 pasti pandai bersolek, fashion stylish sekali, dan tidak jauh-jauh dari kata SALON dan SHOPPING. Ya, mungkin itu anggapan diriku yang masih berusia belasan. Namun begitu masuk di usia kepala 2, rasanya seperti biasa saja.
Aku pernah bertanya pada sahabat-sahabatku, "Teman, bagaimana rasanya berusia 20an?". Satu orang temanku yang seorang akhwat menjawab, "Kalau saya tidak merasa berubah signifikan. Dalam artian pikiran terus berkembang sesuai dengan usianya". Bagiku, akan lebih bagus jikalau usia itu seiring dengan tingkat kedewasaan dan kepribadian. Tidak juga berarti harus ditua-tuakan, tapi setidaknya sejalan seimbang dengan usianya.
Kalau diharuskan untuk menilai diri sendiri dan berintrospeksi, aku rasa aku masih dalam kondisi stabil dan aman. Maksudnya, sesuai porsinya, cukup dewasa, tidak kekanak-kanakan namun juga tidak terlalu dewasa seperti orang tua. Tapi satu hal yang menurutku agak disayangkan, wajahku tidak mampu menampilkan usiaku yang sesungguhnya. Yup, aku tampak lebih muda. Bukan bermaksud memuji diri sendiri yang awet muda, tapi ini adalah fakta dengan berbagai bukti yang ada.
Tidak sekali dua kali orang-orang menganggap usiaku yang seperempat abad ini lebih muda 2 sampai 10 tahun. Unbelevable bukan??? ini dia faktanya:
1. Ini kejadian di Brunei tahun 2010. Seorang cewek sekitar 20an dengan gaya modis datang ke klinik untuk memeriksa kelincinya. Setelah selesai dia bertanya, "Anda doktornya kah?".
Lantas kujawab, "Iya, saya doktornya".
Dan dia ber o-o sambil berkata,"muda sekali. Berapa umurnya?"
"Saya 23 tahun" jawabku ramah
"Lho, sama dengan saya tapi kita suda ada kreja"
Akupun hanya tersenyum geli... :)
2. Tak jauh beda dengan kejadian pertama. Kali ini kejadiannya dengan seorang cewek asal Indonesia. Dia berkata, "Maaf mbak dokter, saya kira umurnya masih 18 tahun"
Spontan.. tambah kegirangan dibilang masih sekelas anak belasan
3. Kalo yang ini sewaktu lebaran di tempat tetangga di Brunei. Ada yang bilang begini,
"Wah, doktornya masih muda. Saya pikir umurnya 14 tahun"
Apa??? ini bercanda atau betulan. Yang benar saja aku dibilang anak SMP. Yah, whatever lah
4. Suatu kali di bandara waktu di ruang keberangkatan dari Brunei ke Malaysia aku ditanya oleh ibu-ibu di sebelah. "ke Indonesia mau kuliah ya?" . Wahaha.. ini benar-benar lucu. Dua tahun lepas dari bangku kuliah, masih terlihat seperti anak kuliahan
5. Lebih gawat kejadian yang ini. Waktu aku pergi ke carefour lebak bulus. Seorang cewek dari bank mega datang. "Mbak masih kuliah atau karyawati. saya mau pendataan untuk kartu bank mega carefour"
"Saya pekerja" jawabku tegas
"Umurnya sudah 21 belum?" (ini ndagel tenan. Seusiaku ini ternyata masih terlihat dibawah 20 rupanya). Si cewek ini makin kaget lagi sewaktu melihat KTP dan pekerjaanku. Ckckck ini aku yang terlihat muda atau dia yang terlihat tua??
Masih banyak kejadian lain yang serupa. Terlebih lagi kalau pergi ke pasar aku lebih banyak dipanggil "dek" daripada "mbak" apalagi "ibu". Hohoho... terakhir sewaktu naik travel aku malah didudukkan di sebelah sopir. Dan saat naik kapal bapak sopir ini bilang, "Ayo dek kalau mau ke atas saya antar". Wah, rupanya aku disangka anak kecil...
Ah tak mengapa. Semua tak merugikanku. Kalau aku menyikapi hal-hal ini dengan kepala dingin saja. Gak terlalu di ambil pusing. Paling penting adalah pribadiku bisa membuktikan kedewasaanku. Biarkan orang dengan persepsinya masing-masing, dan ketika mereka tahu yang sebenarnya mereka akan tercengang-cengang. Hey guys... don't judge the book from its cover.