Satu piring sayur berwarna hijau itu terhidang di atas meja bersebelahan dengan mangkok berisi ayam goreng. Kalau biasanya brokoli disajikan dalam bentuk tumis, kali ini bude (panggilan untuk kakak ipar ayah saya) menyulapnya menjadi brokoli bersalut tepung. Rasanya cukup enak, sangat gurih dan tidak terlalu asin. Beberapa kali bude membujuk saya untuk 'tanduk', maksudnya tambah. Saya menanggapi tawaran bude tersenyum-senyum sambil menghabiskan makanan yang masih ada. Tak tahan, sayapun membawa piring kembali ke meja makan dan mengisinya lagi. Lain waktu saat saya berkunjung ke tempat bude, kembali terhidang brokoli. Bude kali ini membuat brokoli rebus beserta rebusan sayur yang lain. Terus terang saja, menu sayuran segar pasti menggelitik perut saya untuk langsung makan besar. Tapi saya harus bersabar, sebab bude membutuhkan bantuan saya untuk menyelesaikan memasak menu utama untuk makan siang. Bude memang sering mengajak saya ke dapur, memberi tahu perihal dapur serta masak memasak. Dan entah mengapa setiap kali melihat ataupun memakan brokoli saya teringat dengan bude. Inovasi brokoli dari bude menginspirasi saya untuk kreatif mengolah brokoli. Tak hanya itu, brokoli ternyata membangkitkan kenangan bersama bude yang sering bercerita tentang masa mudanya, cerita tentang cinta, serta wejangan yang beliau sampaikan. Saat ada waktu luang bude menyempatkan diri untuk mengisi TTS ataupun membaca tabloid nyata yang sudah menjadi langganannya. Hal lain yang paling saya ingat adalah bude sering memberikan nasehat perihal jodoh juga berpenampilan yang baik. Mendekati akhir tahun 2010, sebuah kabar sampai di telinga saya. Kala itu saya sedang berada di luar negeri. Yup, bude telah berpulang kepadaNya setelah menjalani masa sakit yang panjang semenjak pertengahan tahun. Terakhir kali saya bertemu bude adalah saat saya berpamitan pulang ke Lampung, Saat itu saya juga tahu bahwa sebenarnya bude dalam kondisi yang kurang baik. Namun apadaya Tuhan berkata lain, saya tak bisa berbuat apa-apa. Saya hanya berdoa agar bude tenang berada di sisiNya. Semua nasehat, pesan, dan apapun yang telah bude ajarkan kepada saya mudah-mudahan bisa saya ingat dan amalkan. Sayapun akhirnya harus berkata. “To my lovely aunt: A Brocolli brings me into a deep Memory”
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment