Cinta itu bagaikan Layang-Layang

Monday, August 20, 2012

Add caption
"When the midnight comes, so that I with this loneliness......
Life is so easy if you think this is not difficult"

Tepat malam 17 Agustus yang lalu, saya dan dua orang sahabat menyempatkan diri untuk berkunjung dan menginap di salah satu rumah seorang kawan. Ini adalah momen yang sangat jarang ditemukan mengingat antara kami sehari-harinya sibuk dengan aktifitas dan sulit bertemu (terutama saya yang berstatus nomanden).

Menjelang tidur, seorang teman yang agaknya sedang dirundung masalah cinta tiba-tiba berkata
"Cowok itu harus di tarik dan di ulur"
Spontan sahabat saya yang seorang akhwat menanggapi
"Memangnya layangan Pus, pakai di tarik ulur"

Hahaha... very funny conversation. Dan akupun menjawabnya,
"Cinta itu bagaikan layang-layang"

Ucapanku ini bukan sekedar omong kosong, tapi tetap ada isi dan maknanya. Layang-layang terbang tinggi sekali jika tertiup angin. Jika anginnya berhembus terlalu kencang maka kita harus menarik benangnya agar layang-layang bisa mengimbangi dan tidak jatuh.

Pun demikian dengan cinta. Rasa cinta itu bisa naik dan turun. Saat jatuh cinta kita akan terbawa angan ke atas sana. Biarkan ia terbang tinggi. Namun pada saat rasa itu mulai menghilang, kita harus mendekat pada cinta sehingga rasa itu tetap bersemayam di dada. Tarik ulur terkadang dibutuhkan agar rasa cinta itu ada sepanjang waktu. Jangan sampai terulur terlalu tinggi sehingga akan kesulitan saat ingin menariknya. Atau terlalu mengekang sehingga ia tak dapat terbang bebas.






0 comments: