Review The Moon That Embrace The Sun

Sunday, August 31, 2014

Tulisan ini adalah review dari drama “The Moon That Embrace The Sun” (TMTETS). Murni, tulisan ini hanya sekedar uraian opini dari sudut pandang pribadi. Tulisan ini juga tidak melibatkan sudut pandang novel asli dari TMTETS. Drama ini bukan drama baru sebab tayang pertama kali pada tahun 2012 dan saya sendiri baru sempat menontonnya dua tahun kemudian.

Pada episode awal, penonton dihadirkan pertemuan demi pertemuan dan bagaimana para tokoh bisa saling mengenal. Alurnya sangat smooth, tidak terburu-buru hingga episode 6 dimana merupakan episode terakhir bagi para pemain mudanya. Dari segi acting sangat perfect pemilihan para tokoh ciliknya. Yeo Jin Gu yang didapuk sebagai pemeran Lee Hwon cukup dapat diacungi jempol. Begitu pula dengan Kim You Jung yang memerankan Heo Yeon U. Saya sendiri sangat terkesan dengan acting keduanya. Lalu dengan Lee Min Ho dan Kim So Hyun sebagai pemeran lead kedua juga cukup memuaskan. Appreciate sekali dengan acting Kim So Hyun yang pandai memainkan mimik ekspresinya. Di dalam drama memang tokoh Yoon Bo Kyung ini memiliki watak bermuka dua, bisa tersenyum manis namun hati dan pikirannya berbisa. Dan Kim So Hyun berhasil untuk merealisasikan tokoh Bo Kyung ini.

Kembali ke dalam drama, kisah yang diceritakan dalam drama ini memang based on novel namun beberapa bagian ada yang berbeda antara keduanya. Fokus utama cerita dalam drama ini adalah kisah antara Lee Hwon dan Heo Yeon U/ Wol. Dan kata kunci alias key word yang harus dipegang adalah “Sun” dan “Moon”. Beberapa episode awal kedua kata ini muncul berulang-ulang. Bagaikan mantra yang diucapkan agar para penonton paham maksud dan kaitan antara judul drama dan kontennya. Seperti yang dikatakan oleh Shaman Jang di episode 2, “두개달 두개 태양”yang artinya adalah “Dua bulan, dua matahari”. Siapa yang dimaksud di sini? berarti “bulan”, “bulan” itu diibaratkan sebagai ratu. Dan 태양 berarti “matahari” yang diibaratkan sebagai raja. Jadi, maknanya adalah “akan ada dua bulan dan dua matahari”, ada dua ratu dan dua raja. Dua ratu di sini maksudnya adalah Yoon Bo Kyung dan Heo Yeon U. Sedangkan dua raja adalah Pangeran Lee Hwon dan Yang Myung. Jelaslah di sini bahwa drama ini akan bercerita tentang perebutan kekuasaan kerajaan.

Petunjuk lain yang dimunculkan dari Shaman Jang adalah “Although going near the sun will attract a disaster. Fate will force her to stand by the sun's side and protect him”. Maksudnya, takdir akan memaksa 'dia' untuk berada di samping 'matahari' dan melindunginya. Siapa yang dimaksud dengan 'dia'?, penonton sudah dengan jelas tahu 'dia'.

Melanjut ke episode 5 dimana ketika Yeon U sakit Lee Hwon memberikan sebuah tusuk konde.
If the king is the sun then the queen is the moon this phoenix hairpin is the white moon symbolize embracing the red sun.
Kalimat yang diucapkan Lee Hwon kepada Yeon U inilah yang memperjelas makna dari “The Moon That Embrace The Sun”, siapakah bulan dan matahari itu. Setelah episode enam berakhir maka muncullah pemain dewasanya.

Ada Kim Soo Hyun yang tahun sebelumnya sukses dengan Dream High. Jujur, sama seperti pendapat blogger yang lain, rasa Samdong nya masih ada. Kim Soo Hyun ini dipasangkan dengan Han Ga In. Pasangan yang berbeda usia cukup jauh. Terakhir kali melihat Han Ga In di drama “Witch Yoo Hee” dan kali ini dia tidak kembali sebagai “Witch” tapi sebagai “Shaman” atawa “Dukun”, yah, beda tipis lah. Di drama ini saya melihat meskipun Han Ga In usianya lebih tua ketimbang Kim Soo Hyun tetapi ada sisi-sisi yang menampilkan bahwa Han Ga In ini terlihat lebih muda, mungkin karena penampilannya dengan warna-warna cerah dan asesoris yang cantik dan mungil. Kalau untuk acting dua jempol untuk Han Ga In. Dia berhasil memerankan Yeon U yang memiliki watak bersahaja, tutur kata halus dan tertata. Untuk Kim Soo Hyun sebenarnya acting baik sekali namun entah mengapa saya merasa bahwa masih ada aktor korea lain yang lebih bisa dan pas dengan peran ini.

Lalu dengan dua pemeran lainnya, Kim Min Seo sangat bagus memerankan Yoon Bo Kyung. Adapula Jung Il Woo yang berperan sebagai pangeran Yang Myung. Banyak yang mungkin kecewa Jung Il Woo memerankan second lead yang get nothing. Ya, di dalam drama ini sang pangeran tidak mendapatkan harta dan kekuasaan karena ia adalah anak tidak sah dari raja. Tak hanya itu hidupnya harus mengemis cinta. Ia bahkan tak bisa mendapatkan cintanya hingga akhir cerita, soooo sad. Jung Il Woo menurut saya sudah berperan dengan baik, hanya saja saya berpikir mungkin masih ada yang lebih baik memerankan pangeran Yang Myung ini. Setelah membaca di asianwiki ternyata eh ternyata pemeran Pangeran Yang Myung ini tadinya disodorkan kepada Jo Won, tapi sayangnya Jo Won saat itu masih syuting untuk Golden Rainbow yang diperpanjang hingga 10-15 episode. Sayang sekali kan... padahal menurut saya Jo Won mungkin akan lebih pas memerankan pangeran Yang Myung ini.

Untuk pemeran lainnya seperti pemeran putri Minhwa, Heo Yeom, Un, Janshil, Seol mungkin tidak bisa diuraikan satu persatu. Kalau dari sisi pribadi, pemeran Heo Yeom memang terlihat dewasa namun sepertinya lebih pas jika penampilan lebih mendukung sebab diceritakan Heo Yeom itu sangat tampan. Masih dari Asianwiki ternyata pemeran Heoyeom ini sebelumnya diserahkan kepada Kim Jeong Hoon namun sayangnya saat itu ia berhalangan dikarenakan perelease an albumnya. Sayang sekali bukan, padahal wajah tampan Jeong Hoon pas sekali memerankan Heo Yeom ini. Catatan untuk pemeran Un, saya suka sekali dengan sikap dinginnya, tak banyak bicara dan hampir tanpa ekspresi, cocok memerankan pengawal pribadi raja.

Di samping tokoh dan pemerannya, ada hal-hal lain yang saya perhatikan detailnya seperti teka-teki “Bisa membuat semua benda hidup di dunia menjadi bersinar terang dalam sekejab dan bisa membuat semua benda hidup di dunia menjadi gelap dalam sekejab”
Can cause all living things in the world become bright in a moment and can cause all living things in the world become dark in a moment”
Jawabannya sederhana, “eyelids” alias kelopak mata. Dimana jika kelopak mata ditutup maka semua benda yang hidup menjadi gelap karena tidak terlihat dan jika kelopak mata dibuka maka semua benda hidup akan menjadi terang karena bisa terlihat dengan mata. Dari segi art, jelas pakaian raja dan ratunya sangat indah. Apalagi hanbok yang dipakai Shaman Jang saat upacara terakhir, indah sekali. Satu lagi yang membuat terpukau adalah kertas surat yang bisa dihias dengan cantiknya menggunakan bunga-bunga. Baru kali ini melihat kertas surat yang dihias dengan cara tersebut.

Hal yang minus dari drama ini adalah proses perebutan kekuasaan yang menurut saya harusnya cukup menonjol menjadi tidak terlalu nampak. Tadinya saya mengira kisahnya akan sedikit tegang seperti “Princess's man” dengan bumbu politik yang kental namun, di luar dugaan. Drama ini konsisten, berfokus pada Lee Hwon dan Yeon U. Perebutan kekuasaan sendiri baru dikisahkan menjelang episode-episode akhir. Dan inipun dengan mudah saya menebaknya intrik yang ada di dalamnya. Intinya perebutan antara “dua matahari” tidak kental dan kentara sebab dari awal cerita sudah diceritakan bahwa pangeran Yang Myung tidak memiliki niatan untuk menjadi raja atau memperoleh kekuasaan meskipun ia sendiri tak memiliki bagian apa-apa meskipun ia juga anak dari raja.

Terakhir, saya sangat menikmati drama ini meskipun harus menontonnya step by step menunggu waktu luang. Sebenarnya masih ada kekurangan dari drama ini tetapi masih tertutup dengan keindahan dan kesempurnaan di sisi lainnya. Tak heran jika drama ini selama masa penayangan bertengger di urutan pertama, nyaris tampa celah baik dari kemasan, sisi cerita dan tokohnya. Over all, perfecto, salut untuk tim TMTETS yang sudah bekerja keras selama masa produksi dan penayangan.

0 comments: