Hemat, dilihat dari kata-katanya berarti menyimpan sesuatu, memperkecil penggunaan, menggunakan seperlunya. Ya, kurang lebih begitu. Pemerintah mungkin sedang gencar-gencarnya melaksankan penghematan. Mulai dari hemat air, listrik, BBM, telefon. dan uang tentunya
Hemat air memang harus dilakukan, mengingat ketersediaan air bersih yang makin berkurang. Di Jakarta, meskipun ada perusahaan air minum yang mengelola air untuk minum tetapi masyarakat jarang menggunakan untuk air minum. Mereka lebih banyak menggunakan airnya untuk keperluan mandi dan mencuci. Sedangkan untuk minum mereka bisanya membeli. Berbeda dengan didaerahku di Metro, khususnya ditempat tinggalku dimana air dari PDAM tidak bisa mengalir ke daerahku karena tempat tinggalku lebih tinggi. Sehingga penduduk mengandalkan air sumur, yang kalau kemarau panjang bisa kering kerontang.
Beberapa tahun yang lalu pemerintah banyak menggembar-gemborkan penghematan listrik. Kantor-kantor diminta untuk mengurangi penggunaan listrik. Mungkin bagi orang-orang yang memiliki harta berlebih berfikir untuk apa hemat listrik toh masih bisa bayar. Sebenarnya bukan disitu masalahnya. Tetapi beban antara pengunaan dan ketersediaan daya listrik yang timpang bisa mengakibatkan ketidakseimbangan. Ujung-ujungnya listrik bakal padam. Kita sebenarnya harus bersyukur karena masih mendapat pasokan listrik, bagaimana dengan daerah-daerah yang sampai sekarang tidak terjangkau listrik?. Menghemat listrik itu mudah sekali. Misalnya saja untuk di rumah. Pagi hari matikan semua lampu yang tidak berguna, seperti lampu jalan, teras, taman, dapur, kamar. Cukup gunakan listrik untuk keperluan yang biasa dilakukan di pagi hari seperti untuk mencuci, setrika, lemari es, magic jar, rice cooker, dll.Saat malam hari adalah saat paling tepat untuk berhemat. Kalau rumahku sepertinya paling hebat menghemat listrik di malam hari. Jadi kalau dirumah malam hari lampu yang hidup semalaman lampu jalan, teras. Lampu kamar hanya dihidupkan kalau kita masuk kamar. Begitu keluar langusng dimatikan. Kalau semua keluarga ada di depan TV, lampu kamar mati semua, yang hidup cuma lampu ruang keluarga. Lampu dapur biasanya hidup. Saat anggota keluarga tidur, lampu dapur, ruang keluarga, kamar, dimatikan. So, mudahkan caranya berhemat. Jangan ada pula alat-alat listrik yang tidak terpakai tetapi masih dihubungkan dengan listrik.
Selanjutnya BBM, ni paling sulit menurutku. Kadangkala saat bepergian jauh kebutuhan akan BBM tidak terkendali dan tidak terduga.Aku juga bingung tuh kalo disuruh hemat bensin gimana caranya.Buat yang tahu kasih tahu donk. Pemerintah berusaha mengganti minyak tanah dengan gas. Gas sendiri punya kelebihan dan kekurangan. Ibuku paling hebat kalo hemat. Di rumah ada 3 kompor. Kompor gas dipakai kalau mau masak cepet. Kompor minyak tanah dipakai kalau masak nyantai. Dan kompor kayu bakart, ini buat masak dengan durasi lama, seperti masak ketupat, atau mengukus sesuatu. Saking hematnya, gas di rumah bisa habis tiap 2/3 bulan. Minyak tanah tiap 2 bulan cuma beli 3 liter.
Untuk telefon. Mungkin sekarang semua sudha pakai telefon seluler. Tarif sekarang sudah lebih murah. Nah, buat anak-anak mahasiswa ada keuntungan nih, bisa lebih hemat lagi. Ya nggak? Yang tadinya pulsa 5000 cuma untuk kira-kira 14 sms 350. Sekarang bisa untuk 50 sms Rp.99. telfonnya pun lebih murah dengan tarif yang bervariasi. So, bisa hemat untuk keperluan telefon nih.
Nah, yang terakhir. Orang-orang yang nabung di bank mungkin di anggap orang yang paling hebat untuk hemat uang. Tapi koruptor bisa juga dianggap berhemat, biar uangnya nggak dipakai orang lain gitu, jadi mending disimpen sendiri. Buat anak-anak kos kudu hemat. Ortu dah kasih kepercayaan pegang duit sebulan. Karena dah tahu susahnya ngelola duit sendiri besok kalo dan jadi pejabat jangan ikut campur ama duit rakyat ye....