Politisasi Cinta

Sunday, July 15, 2012

Beberapa hari ini media bagaikan disibukkan oleh ragam politik yang beredar terkait PILKADA DKI Jakarta. Ada-ada saja "trik" yang dipergunakan oleh masing-masing kubu untuk menarik perhatian dan simpati masyarakat. Dukung-mendukung, pro dan kontra, serta intrik-intrik tersembunyi untuk saling menjatuhkan.
Sejujurnya, saya paling benci yang namanya politik. Politik itu bisa menjatuhkan orang yang benar dan mengangkat derajat orang yang salah. Politik juga memfasilitasi orang untuk menghalalkan segala cara, contohnya ya.. politik uang. Politik hanya bisa dilawan dengan politik juga. Pernah dengar 'politik itu busuk'. Ya, saya memberi label di otak dengan kalimat itu. Meskipun saya tidak suka politik tetapi saya terus mengikuti perkembangan berita dan informasi dari media online. Bagaimanapun saya hidup di negara Indonesia yang juga negara hukum yang pastinya dekat dengan hal-hal berbau politik.
Apa jadinya kalau cinta di politisasi? Hemmmmm sepertinya orang yang memperlakukan cinta dengan cara politik akan membuat jurus-jurus ampuh untuk merangsek dan menangkap sang pujaan hati. Saya jadi kebayang, ada orang yang membuat satu peta politik guna mencuri hati wanita. Dan si wanita kemudian akan terjatuh dalam perangkap politik tanpa bisa berkutik. Wah, ini akan jadi cerita menarik kalau dibuat menjadi sebuah novel.
Kebayang gak sih, para politikus-politikus yang suka bicara soal korupsi, pemilu, dan hal-hal berbau hukum tiba-tiba bicara tentang cinta di depan publik. Kira-kira, apakah mereka juga menerapkan cara politik untuk mendapatkan wanita yang disukai? Duh... pikiran saya jadi macem-macem.
Yang pasti kalau politik dibawa ke urusan cinta sepertinya akan lebih kompleks dan rumit. Sang politikus yang biasanya bertampang serius tiba-tiba saja menjadi mellow dan slow. Yang tadinya bicara berapi-api dan membicarakan soal 'konstelasi perpolitikan Indonesia' mendadak menjadi sosok yang romantis dengan kalimat-kalimat manis bercampur trik-trik politiknya.
Kalau saya bertemu dengan pria yang memperlakukan cinta dengan cara politik, mungkin kepala saya akan terasa berat, ndak kuat dengan politik merayunya... hahahaha. Itu masih mungkin lho... asal jangan nge gombal saja. Saya gak percaya dengan orang yang bermulut manis dan kata-kata membual. Sudahlah, biarkan saja para politikus itu. Kalau mau mempolitisasi cinta, silahkan. Asal jangan mempolitisasi pribadi saya. OK.. :) Have a nice morning

0 comments: