Judul : Dirty Little Secret
Penulis : Aliazalea
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Genre : Metropop
Akhirnya novel ini selesai di baca juga setelah beberapa bulan buku ini stay di rumah dan ditinggalkan oleh pemiliknya di dalam lemari. Tadinya gak terlalu excited mau baca novel ini soalnya this is the last novel from Adri series. Namun kisah kasih pasangan dalam novelnya mbak Aliazalea terlalu menggoda untuk segera membuka lembar demi lembarnya.
Cerita novel diawali dengan pendeskripsian tokoh Jana dengan kehidupannya bersama dua putra kembar tanpa didampingi suami yang diselingi dengan kisah masa lalunya dengan Ben Barata. Ben digambarkan sebagai pria Indonesia dengan wacah tampan ala bule dengan karakter manis namun berubah menjadi sangat pengecut ketika ia menghamili Jana, yang juga adalah pacarnya. Saya sendiri juga nggak menyangka kalau mbak Aliazalea bakal membuat tokoh Ben ini sebagai sosok yang tidak bertanggung jawab. Bandingkan saja dengan Ervin yang sangat sweet dan macho itu, yang sayang sekali dengan Adri. But when the time goes by, Ben berubah menjadi dewasa seiring usia dan menyadari segala kesalahannya.
Then cerita berfokus pada Jana dan Ben, bagaimana mereka merajut kembali kisah mereka diantara suatu kekhawatiran, ketakutan, kerinduan sekaligus ketidakpercayaan. Menurut saya novel ini merupakan novel yang paling matang dari semua novel Aliazalea baik dari segi penokohan, alur yang perlahan namun pasti, dan gaya bercerita yang pas dan sesuai dengan karakter Jana dan Ben.
Hal yang minus menurut saya dalam novel ini adalah tidak banyak tokoh yang dilibatkan dalam kisah Jana dan Ben. Semula saya memprediksikan kisah Jana dan Ben ini terjadi dalam satu potongan kehidupan milik Adri atau Nadia (kalau tidak salah ada di novel Crush Into You dimana Jana turut dimunculkan di sana). Namun sayangnya yang saya temukan hanya sebatas nama tanpa dialog seperti novel-novel sebelumnya dimana mbak Aliazalea memperlihatkan keterkaitan antar tokoh melalui dialog.
Ada juga yang agak janggal yakni panggilan "mbah" yang menurut saya kurang sesuai dengan kehidupan kota. Biasanya panggilan yang populer di kalangan menengah ke atas adalah "kakek dan nenek" atau "eyang". Mungkin pencetakan selanjutnya ada perbaikan mengenai hal ini.
Overall saya suka sekali dengan cara mbak Alia menceritakan kisah dalam novel ini, tidak terburu-buru namun pasti. Sejak membuka lembar-lembar pertama saya sudah menduga akhirnya seperti apa, namun bukan itu yang saya cari, saya ingin tahu bagaiman proses itu berjalan dan berlangsung antara Jana dan Ben. Tokoh Erga dan Raka juga digambarkan cukup baik, mereka sangat friendly, cute, dan menyenangkan. Peran sebuah keluarga dalam novel ini sangat kental, bagaimana keluarga Jana berusaha menerima Jana dengan segala kesalahannya berbadan dua. Dan keluarga Ben, terutama sang kakak, Eva yang mensupport adiknya untuk memperbaiki kesalahan dan menjadi pria yang sesungguhnya.
Last, thanks to mbak Aliazalea yang sudah lengkap menceritakan kisah kasih pasangan dalam kelima novelnya. Saya sudah membaca semuanya dan they are so good and I always excited to read them. Mbak Aliazalea juga konsisten dengan genre metropop yang menjadi alur utama dalam penceritaan kelima novelnya. Mungkin novel ini adalah novel terakhir Adri cs dari mbak Aliazalea. Saya akan tetap mengenang pasangan-pasangan cute Tita dan Reilley, Adri dan Ervin, Nadia dan Kafka, Dara dan Jo, serta Jana dan Ben sebagai pasangan yang happy ending dengan segala kerumitan dan keunikannya.