Postman to Heaven/ 천국의 우편 배달부

Monday, May 28, 2012



Kategori:














Film
Jenis Romansa

Kemarin baru saja aku datang ke sebuah toko buku di kawasan Jakarta Selatan. Saat melewati bagian rak berisi komik, aku melihat sebuah brosur komik Korea. Bukan komik biasa seperti "Goong" yang diangkat menjadi drama Korea. Tetapi komik yang berasal dari film Korea. Ada sebuah komik yang tampilannya membuatku tak bisa berkedip sejenak. Komik itu berjudul "Postman to Heaven"

Diambil dari sebuah komik Jepang kemudian dijadikan film Korea dan ditampilkan lagi dalam bentuk komik yang ditulis oleh orang Korea juga. Film Postman to Heaven ini adalah film lama bergenre fantasi romantis, yang launchingnya sekitar tahun 2009 akhir. Hal yang paling menarik dari film ini adalah dua pemeran utamanya. Meskipun bukan penggemar JYJ tapi Kim Jae Joong sangat menawan di film ini. Begitu juga dengan Han Hyo Joo yang bermain sama bagusnya dengan perannya di drama saeguk Dong Yi.

Film ini bercerita tentang seorang pengantar surat yang mampu mengantar hadiah antara kehidupan masa kini dan setelah mati. Adalah Shin Jae Joon (Kim Jae Joong) yang terlibat suatu kecelakaan dan terbaring koma di rumah sakit. Ia mampu melakukan 'perjalanan' antara dunia nyata dan surga. Ia menjadi seorang pengantar surat dari kerabat yang ditinggalkan kepada orang yang telah meninggal. Dan tanpa sengaja ia bertemu Jo Ha Na (Han Hyo Joo) yang mencoba mengirimkan surat kepada mantan pacarnya. Jae Joon hanya bisa dilihat oleh orang-orang yang merindukan kerabatnya yang telah meninggal. Ha Na dapat melihat Jae Joon dan berteman dengannya namun ia tak mengetahui fakta kecil tentang Jae Joon. Lambat laun hubungan antara kedua berubah, Ha Na mulai dapat melupakan mantan kekasihnya. Jae Joon yang menyadari hal itu. Apa yang akan ia lakukan agar Ha Na tahu bahwa ia akan menghilang jika Ha Na sudah mampu melupakan mantan kekasihnya? Dan apa yang akan dilakukan Ha Na jika Jae Joon menghilang?

Tenang, film ini berakhir dengan happy ending. Malah bagian ending nya yang aku suka. Jae Joong sangat tampan plus keren dengan kacamata hitamnya. Dan yang paling berkesan adalah kata-kata pada saat Jae Joon dan Ha Na berada dalam bis "Sometimes when you meet someone who asked you if he has met you before, think of it not as a pick up line because he might be a destiny in disguise"

Menulis Itu Butuh Persiapan

Monday, May 21, 2012

Beberapa minggu ini saya seperti sedang mengamati dan menginterospeksi terhadap berbagai tulisan, baik milik sendiri maupun milik teman-teman di kompasiana. Saya mencermati tulisan-tulisan yang menjadi HL atau headline. Kebanyakan dari tulisan-tulisan tersebut sarat manfaat dengan bahasa yang ringan. Tulisan saya juga pernah dua kali masuk headline kompasiana. Kembali saya menginginkan tulisan saya muncul di kotak pojok kiri homepage kompasiana. Tapi hal itu tak semudah yang kubayangkan. Banyak ide yang terus menerus muncul di kepala setiap harinya. Otak terus berpikir kira-kira tulisan apa yang baiknya saya angkat. Apakah tulisan yang sesuai dengan profesi atau hal-hal yang saya minati? Pada akhirnya saya menuliskan berbagai ide itu dalam buku catatan dengan harapan nantinya bisa dikaji dan dipilih. Dari kesemua ide yang tertulis sayapun harus memilih mana yang bisa saya kembangkan idenya. Namun lagi-lagi tak semudah itu. Banyak ide yang begitu saya tuliskan mandek di paragraf kedua, dan berujung dengan klik tanda silang di sudut kanan open office. Ide dan tulisan itu... hilang. Sudah jadi kebiasaan bagi saya jika sebuah tulisan berhenti di tengah-tengah atau saya kesulitan melanjutkan, pasti nantinya tidak akan pernah selesai. Bertambahlah hal yang saya butuhkan untuk menulis, yakni spontanitas. Ketika ide muncul, tangan mulai mengetik, semua mengalir secara spontan. Hasilnya sangat memuaskan, kata-kata yang keluar dari otak menjadi lebih mulus, ringan, apa adanya, enak dibaca. Namun ketika memaksakan untuk menulis sesuatu, yang ada hanyalah tulisan yang kaku dan terkesan 'berat'. Hal lain yang patut ditambahkan untuk menulis adalah 'mood'. Saat ada begitu banyak ide namun tak ada mood untuk menulis, yang ada hanya warna putih di layar laptop. Bingung untuk menuangkan ide itu ke dalam tulisan. Namun ketika mood sedang bagus, dalam sekejab beberapa tulisan bisa dihasilkan. Masuk ke bagian inti persiapan menulis adalah bahan atau referensi yang cukup. Semuanya bisa didapat dari pengalaman pribadi atau mencari dari berbagai sumber terpercaya. Informasi yang didapatkan ini kemudian bisa diolah dengan kata-kata sendiri dan dirangkai menjadi sebuah tulisan yang apik dan menarik. Last, adalah doa.. janganlah lupa membaca basmalah atau doa apapun dalam mengawali tulisan. Tujuannya agar tulisan yang akan ditulis bisa bermanfaat bagi orang lain serta mampu menulis dengan lancar. OK, now I gotta go, cause kompasiana menanti. Tulisan selanjutnya sudah menanti :)

Out of My Mind

Saturday, May 19, 2012

How can the life flow like this? I will answer it, I don't know.. really don't understand how God makes someone life. It seems that life is easy, but the fact it is out of my mind. We have to take a chance in small space and piece. Hidup itu seperti memakan sepotong roti bakar. Bagian yang hitam karena terpanggang terlalu lama akan terasa pahit. Bagian yang kecoklatan terasa sedikit pahitnya. Bagian yang putih terasa agak manis. Jika bagian tengah roti itu diisi dengan selai strawberry pasti akan terasa manis. Tetapi jika ditambah selai jeruk akan terasa agak masam. Selai kacang yang dioleskan di atasnya akan membuat terasa manis dan lebih berlemak. Dan jika di atas roti dioleskan berbagai jenis selai, maka akan terasa perbedaannya. That is the meaning of life. The dynamic of life. What if God is someone who put the jam on the bread? We wouldn't never know which jam He will choose for us. Is it sweet, plain, or bitter? In the real life we can buy and order the bread like we want. But the bread from God... we only can order, but we never know if He will give the same things like our order. That's why I call it, out of my mind.

Korean Movie: Mr. Idol

Sunday, May 13, 2012

Kategori: Film
Jenis Lainnya

This two days I spent my nights with Korean drama titled, Mr. Children. First time I know this movie from one of my blog follower. She said that the soundtrack is quite good. Then I try to download it. yeah, the song is easy listening and boyband style.

Then after that I watch it via youtube. Sureprise, I see Park Ye Jin as woman lead. Last time I saw her on "My Princess" last year with Kim Tae Hee and Song Seung Hoon. And her hair style still the same, short hair. Then I found Ji Hyun Woo. I think a bit familiar with his face. Yeah, He played as main role for Korean movie "Fly High". I've already watched it several years ago. And.. so tragedy, I've never want to watch it anymore.

Continue to the story... This movie tell us about Goo Joo (Park Ye Jin), a music executive who returns to Korea after 3 years the death of Mr Children's vocalist. Goo Joo gets a chance to reform the Mr.Chilren. And Then she tries to assemble all of Mr.Children's member. But then she losts one personel, the lead vocal. So that Goo Joo opens an audition to find the new one. Incidentally she meets Yoo Jin, who intentionally brings her suitcase in the airport. Yoo Jin with his own band member follow the audition. In a short time, Yoo Jin becomes the member of Mr.Children and takes vocal and dance training with other members. The new problem arises in the middle of the movie when Yoo Jin find that the previous lead vocal of Mr.Children passed away. He feels that Goo Joo tries to make him as that person.

Actually the first time I watch this movie, I feel this movie quite interest. But I got vacant when I did'nt find a hard conflict. maybe for many teenagers who is a big fan of Jay Park will be say 'horrayyy". Why, because Jay Park also takes a part in this movie. He plays role as Zio, Mr.Children dance performer. They'll see also Jay's acting.

I'll not give a lot of comments for this movie. I know that I miss something interest in the middle to end. I've not finished this movie yet. I'll try again tonight. And I'll see, perhaps I can find the new spirit from this movie.

Celebrity Wedding



Kategori:
Buku
Jenis Romansa
Penulis: aliaZalea

Last Friday I bought this novel from the famous book shop in Indonesia. Actually this is the third book of aliaZalea that I read. My first impression when I read the recap is wowwww. This is the most story I like, it's about unpredictable marriage. Still same with the other novels, the story is about two person. I think the author try to make an intimate relation between two main charachter. The author very seldom put the third or fourth person. But it's Ok. I like the way she tells the story.

aliaZalea makes the story more detail. She tells the story step by step, from one to two and continue until the end. This novel is telling us about love story between Revel, a profesional singer and entertainer with Inara, an accountan. The story more complicated because public push Revel to take a responsibilities for his pregnant ex girlfriend. Revel doesn't responsible for that problem, so that he takes another choice, get merried as soon as possible. And, Inara, his accountant has been chosen by Revel to be his wife. Even though they marriage in only a contract but they undego their marriage just like a real.

Over all I like this novel. Good story and plot. But, something makes me uncomfort is the pronoun. It is so weird when i read the dialogue. It is too polite to use "saya" and "kamu" between two person who have intim relationship. As an advice. maybe if the author use "aku" and "kamu" or use "bahasa gaul", it would be better. The sound for the reader is more flexible.

Did you know that I speen my sleeping time to finish this novel. Really crazy. I can't stop read each page until the morning comes. Hmmm.. next I will buy "Crush Into You". I hope I don't make another mistakes, no sleep all night long. We'll see then this week.

Vitamin and Vitamin

Saturday, May 12, 2012

This two months I eats some kind of vitamins. As you know that Indonesia have a lot of medicine from nature. The scientist observe and do research to know the benefit of chemical component from the plants. If the plants have good reaction for human healthiness then they will process it as commercial products. Now I have a bottle of cumin. My mother said that cumin is good for my healthy. Cumin may improve the circulation, increase the immunity, and also make our body stronger. I usually eat one capsule cumin two times a day. Beside cumin I also have vitamin E 100mg as Natur E. I eat this two soft capsules one time a day. Woman need more vitamin E as supplement for the hair and skin. I really need vitamin E because I want to make my face lighter and softer. Vitamin E also works as antioxidant. It is good to protect from free radical. The circulation of our organs such as liver, kidney, and heart will also get improvement. In my medicine box I have vitamin C 1000mg. This vitamin is very good to increase the immunity. Same with vitamin E, vitamin C also works as antioxidant. Many people use vitamin C when they get flu and fever. Vitamin C may help the body recovery faster. But I must be careful because too much vitamin C can make intestinal irritation, scurvy. Actually vitamin C is good for the kidney. But remember that excess of vitamin C will not be absorbed by the body, it will be excreted by the kidney. So that the kidney will work so hard to make them out. And this will be dangerous for the kidney. I seldom use vitamin C as supplement, only when I get stomatitis and flu. In my work place, my boss provides one bottle of vitamin B complex. She always advices her staffs to eat one capsule vitamin B per day. Vitamin B is very good for the brain and mind. It also increases appetite and very good for nerve stimulation. I think I need this vitamin because sometime I lost my concentration. So that I decided to follow my boss instruction. Eating vitamins everyday will make the body healthier. But I just worry about hipervitaminosis, too much vitamin. I should get information about the human requirements for vitamin E, A, and C. I don't want to make new problem with vitamin. Vitamin and vitamin... they will help me to get healthy between my full schedule and activities.

Mencermati Pemeliharaan Katak Pesek

Friday, May 11, 2012

Sebuah kotak aquarium berukuran sekitar 90cm x 60cm x 50cm itu selalu berada di depan tempat duduk saya setiap harinya. Terkadang saya mencari-cari keberadaan dua ekor katak pesek dari luar kaca aquarium. Kedua ekor katak tersebut sudah menghuni aquarium hampir dua tahun lamanya. Seekor katak betina berukuran lebih besar dan berwarna hijau terang diberi nama Toni. Sedangkan yang berukuran lebih kecil dengan warna tubuh hijau agak gelap bernama Aldo. Kedua katak tersebut adalah peliharaan milik atasan saya, yang juga merupakan pemberian salah seorang rekannya. Sebelumnya, atasan saya ini memliki katak yang serupa, namun kemudian mati karena berkelahi. Menurut beliau untuk katak pesek lebih baik dipelihara terpisah sebab kadang-kadang mereka suka berkelahi. Usia untuk jenis katak pesek cukup panjang, bisa mencapai 20-25 tahun. Saat saya bertanya tentang buku panduan perawatan, beliau mengatakan tidak ada, semua perawatan hanya berdasarkan pengalaman saja, trial and error. Pemeliharaan katak Toni dan Aldo sehari-harinya diberikan kepada seorang staf yang bernama bapak Budi. Setiap dua hari sekali katak-katak ini diberi makanan berupa jangkrik. Katak yang besar diberi 5 ekor jangkrik dan si Aldo yang kecil diberi 4 ekor jangkrik. Katak pesek ini tidak boleh diberi makan terlalu sering dan terlalu banyak. Air yang dipergunakan sebagai air minum katak adalah air minum yang bersih. Setiap harinya air ini harus diganti. Di dalam aquarium selain terdapat wadah untuk air minum juga di berikan tanaman berdaun sebagai perindang. Bagian dasar dari aquarium ditempatkan cocopit, yaitu serbuk dari sabut kelapa yang tebalnya sekitar 10-15cm. Cocopeat ini biasa di ganti oleh pak Budi setiap dua bulan sekali atau pada saat sudah tampak berjamur. Menurut atasan saya dan juga pak Budi beberapa orang sering tidak menggunakan alas, hanya aquarium yang diisi air dan ditempatkan batang pohon atau karang-karang. Penempatan kayu dan karang sangat berbahaya bagi katak pesek sebab mereka akan rentan terhadap terjadinya luka. Beberapa waktu yang lalu Aldo pernah mengalami luka kecil di bagian paha. Waktu yang dibutuhkan untuk penyembuhan luka Aldo sangatlah lama. Pak Budi setiap hari harus mengoleskan salep luka selama kurang lebih 2-3 bulan lamanya. Selain itu Aldo juga diberikan dua macam antibiotik dan vitamin yang kesemuanya berdasarkan trial. Untungnya Aldo berhasil sembuh dari luka. Pada katak dan juga reptil lainnya luka ataupun penyakit lainnya sulit terdeteksi. Biasanya penyakit datang tanpa gejala, oleh karena itu pemeliharaannya membutuhkan perhatian yang ekstra.

Sebuah Kenangan Tentang Brokoli

Satu piring sayur berwarna hijau itu terhidang di atas meja bersebelahan dengan mangkok berisi ayam goreng. Kalau biasanya brokoli disajikan dalam bentuk tumis, kali ini bude (panggilan untuk kakak ipar ayah saya) menyulapnya menjadi brokoli bersalut tepung. Rasanya cukup enak, sangat gurih dan tidak terlalu asin. Beberapa kali bude membujuk saya untuk 'tanduk', maksudnya tambah. Saya menanggapi tawaran bude tersenyum-senyum sambil menghabiskan makanan yang masih ada. Tak tahan, sayapun membawa piring kembali ke meja makan dan mengisinya lagi. Lain waktu saat saya berkunjung ke tempat bude, kembali terhidang brokoli. Bude kali ini membuat brokoli rebus beserta rebusan sayur yang lain. Terus terang saja, menu sayuran segar pasti menggelitik perut saya untuk langsung makan besar. Tapi saya harus bersabar, sebab bude membutuhkan bantuan saya untuk menyelesaikan memasak menu utama untuk makan siang. Bude memang sering mengajak saya ke dapur, memberi tahu perihal dapur serta masak memasak. Dan entah mengapa setiap kali melihat ataupun memakan brokoli saya teringat dengan bude. Inovasi brokoli dari bude menginspirasi saya untuk kreatif mengolah brokoli. Tak hanya itu, brokoli ternyata membangkitkan kenangan bersama bude yang sering bercerita tentang masa mudanya, cerita tentang cinta, serta wejangan yang beliau sampaikan. Saat ada waktu luang bude menyempatkan diri untuk mengisi TTS ataupun membaca tabloid nyata yang sudah menjadi langganannya. Hal lain yang paling saya ingat adalah bude sering memberikan nasehat perihal jodoh juga berpenampilan yang baik. Mendekati akhir tahun 2010, sebuah kabar sampai di telinga saya. Kala itu saya sedang berada di luar negeri. Yup, bude telah berpulang kepadaNya setelah menjalani masa sakit yang panjang semenjak pertengahan tahun. Terakhir kali saya bertemu bude adalah saat saya berpamitan pulang ke Lampung, Saat itu saya juga tahu bahwa sebenarnya bude dalam kondisi yang kurang baik. Namun apadaya Tuhan berkata lain, saya tak bisa berbuat apa-apa. Saya hanya berdoa agar bude tenang berada di sisiNya. Semua nasehat, pesan, dan apapun yang telah bude ajarkan kepada saya mudah-mudahan bisa saya ingat dan amalkan. Sayapun akhirnya harus berkata. “To my lovely aunt: A Brocolli brings me into a deep Memory”

The Challenge

Thursday, May 10, 2012

"Menulis itu susah-susah gampang. Ketika sudah menemukan satu titik kenyamanan dalam menulis, maka sebuah tulisan akan mengalir secara spontan dan menjadi lebih tasty" Kompasiana freez, salah satu sub dari kompasiana ini merupakan suatu wadah yang menampung tulisan dari setiap orang. Bedanya dengan kompasiana adalah adanya tuntutan bagi para anggota untuk menulis dengan sebuah topik yang diajukan. Kompasiana freez ini bersifat bebas, tidak ada keharusan untuk mengikuti. Setiap minggu topik yang diangkat tentu berbeda-beda. Minggu lalu topik yang diangkat adalah "aku dan hewan peliharaan". Minggu ini topiknya mengenai buku. Terus terang, saya pernah membuat suatu draft mengenai novel yang belum selesai. Sepertinya saya harus mengedit beberapa bagian jika ingin memasukannya ke kompasiana freez. Kemungkinan lain adalah saya membuat dengan judul berbeda. Kebetulan tiba-tiba muncul suatu ide untuk menulis tentang genre sebuah novel kegemaran saya. Untuk saat ini saya belum menemukan kalimat pertama yang pas, saya mengalihkannya dengan mencari beberapa gambar yang mendukung tulisan saya nantinya. Bagi saya kalimat pertama dari sebuah tulisan baik itu artikel, cerita, atau novel adalah hal yang paling penting. Sebab bagian-bagian pertama adalah penentu agar pembaca tertarik untuk melanjutkan membaca ke paragraf dua hingga seterusnya. Untuk sementara saya akan mendiamkan tulisan ini dulu sambil berfikir kalimat yang cocok. Begitu kalimat itu saya temukan, maka kata-kata selanjutnya akan lebih mudah terurai dari isi kepala saya. Inilah yang dinamakan tantangan dalam menulis. Menulis artikel hanyalah satu bagian kecil tantangan seorang jurnalis. Tantangan terbesar adalah ketika penulis dituntut untuk menyelesaikan tulisan dengan deadline tertentu, padahal untuk memunculkan ide beserta alur sebuah tulisan tidaklah mudah. Kadang kala diperlukan waktu ataupun inspirasi lebih agar tulisan itu bisa menarik dan enak dibaca. Kompasiana freez hanya sedikit tantangan untuk menulis. Dan sayapun akan mencobanya lagi. Terakhir kali tulisan saya sempat masuk kompas edisi bulan April. Awalnya tidak menyangkan sebab saya selalu berpikir bahwa saya hanyalah penulis amatir yang hobi untuk menulis. Dengan dimuatnya tulisan saya di koran setidaknya saya tahu bahwa bakat menulis dalam diri saya itu ada. Dengan begitu saya akan lebih rajin lagi untuk menulis dan mengeksplorasi gaya menulis saya agar lebih baik dan lebih baik lagi.

Vision of Future and The Water Phylosophy

Wednesday, May 9, 2012

Thingking about future... Of course It'll not far away from our life, what kind of our life, what to do next, and how to face the life. Everybody have their own opinion about the future of life, and so do I. I can see how some people around me see the future (hmmm.... I don't know since when I observe about people's mind). But I can feel it that people think in their own way about how to reach their future. Actually I musn't and I'm not capable to think about people. It must be better if I think about my self. Yes it's true. I just want to see and I also want to combine to do list for the future. The most important for me now is to get stable life, economics, and also heart. It would be very difficult cause I don't know the future. Several days ago I talked about 'water' with my friend. Unusual topic, because we talk about 'Water Phylosophy". And in the end, we can make it, we combine it become a perfect sentence, "Just flow and follow the watercourse of life. Let it brings us. Even though the water always go down, but we also know that the water always find the estuary, the end of their destination.

Setitik Rasa

Tuesday, May 8, 2012

Aku tak dapat tersenyum pagi ini, Satu titik rasa itu bergejolak dalam dadaku. Titik itu seperti menusuk hingga ke dasar lubuk hatiku. Titik itu memberikan luka tak terkira. Mimik wajahku tak mampu berbohong. Meskipun aku mencoba menutupi, aku tak mampu membohongi diriku sendiri. Setitik rasa itu sudah menjalar ke pembuluh darah di seluruh tubuhku. Sehingga antara hati dan otakku seakan gamang, sulit untuk berjalan berdampingan. Bagiku kini semua sulit untuk di logika. Bahkan hal yang di depan matapun sudah tak ku anggap lagi. Rasa itu....ada.... namun ia datang dan pergi. Rasa itu hanya sebuah titik, tapi goresannya tepat mengena di jantungku. Membuatku sulit bernafas, tak dapat berkata, dan masuk dalam lingkaran tanda tanya. Setitik rasa itu bagai bagian dari diriku. Kepergiannya meninggalkan angan yang merekat erat dalam substansi abu-abuku. Kedatangannya membawa asa yang mengukir substansi putihku. Kini aku mendapati titik itu ada di sudut mataku. Aku bahkan tak dapat melihatnya dengan mata hatiku. Persembunyiannya bagai sebuah teka teki tanpa petunjuk. Kemunculannya bagai sebuah langkah tanpa jejak. Rasa itu.... akan tetap menjadi sebuah titik yang hanya bisa kurasakan tanpa bisa melihatnya. Rasa itu.... hanyalah sebuah pengharapan yang bisa sentuh namun tak bisa ku genggam.

Hanya Ingin Menulis

Sunday, May 6, 2012

Aku hanya ingin menulis, melukiskan sebuah kisah dalam huruf dan kata, merangkainya dalam baris-baris kalimat. I just want to write, soak the paper with a lot of words, fulfill it with black ink, and make it as a beautiful history. Menulis, cukup itu yang aku inginkan. Dengan begitu aku akan puas karenanya. Meskipun aku tak mampu menghempaskan semuanya, meskipun aku tak bisa meluapkan segalanya. The only write I want, it just enough for me. I'll be satisfied with it. Even if it's hard, even if it's difficult. But I know I can face it. Hanya dengan menulis aku bisa ungkapkan sepotong cinta dalam sastra. Aku dapat uraikan duka dalam bahagia. Dan aku bisa membingkai berbagai cerita dalam figura kata.

Senangnya Bisa Tahu Banyak Bahasa

Berapa banyak bahasa yang Anda tahu? Seberapa menguasai terhadap bahasa itu? Apakah ada untungnya belajar banyak bahasa? Attention!!! Jangan pernah berkata tidak ada untungnya kalau belum pernah mencobanya. Kalau saya merasakan sensasi yang menyenangkan ketika mengetahui apa yang dikatakan orang, sementara orang di samping saya hanya terbengong-bengong. Bukan bermaksud mengejek, tapi inilah salah satu keuntungan mengetahui banyak bahasa. Selain bisa berkomunikasi saya juga tidak akan bisa dibohongi oleh orang lain, sebab saya tahu apa yang mereka katakan. Tidak hanya sekali, tapi berkali-kali saya harus senyum-senyum saat para klien sibuk berbicara dengan 'bahasa ibu' mereka. Dalam hati saya berkata, 'Hey, I know what they're talking about'. Peristiwa-peristiwa di atas terjadi ketika klien yang berkebangsaan Korea datang ke klinik beberapa waktu yang lalu. Sebenarnya mereka bisa berbahasa Indonesia. Namun terkadang mereka bicara dengan bahasa Korea terhadap hewan peliharaannya atau dengan keluarga yang ikut mengantar. Telinga saya langsung bereaksi ketika mendengar percakapan mereka. Sedikit-sedikit saya mengerti topik yang sedang mereka bicarakan, meskipun tidak ikut nimbrung. Dan, mohon maaf bagi teman di sebelah saya, "I can't tell you what they're talking about now". Dari sinilah saya mata saya terbuka bahwa bahasa Korea yang pernah saya pelajari itu ada manfaatnya, bukan untuk bermain-main atau sekedar kepuasan belaka. Kejadian yang serupa juga pernah saya alami ketika seorang klien berkebangsaan Singapura datang dengan kucingnya. Beberapa kali si klien ini menggunakan bahasa Melayu. Otomatis teman saya agak kebingungan menjawab karena kurang paham. Pada akhirnya sayapun mentransfer informasi dari klien ini kepada teman saya ini. Beberapa kejadian lainnya berkaitan dengan bahasa Inggris. Meskipun bahasa Inggris sudah masuk dalam daftar pelajaran sejak sekolah dasar tetapi bahasa Inggris sangat jarang digunakan untuk percakapan sehari-hari. Oleh karenanya ketika bertemu dengan orang asing kebanyakan orang Indonesia akan mengalami kesulitan berkomunikasi. Dari semua teman-teman saya, pasti mereka akan berkata "Saya tahu apa yang mereka katakan, tapi saya bingung untuk menjawabnya. Otak saya berpikir kata apa yang akan saya pakai, grammar, juga tenses nya". Kalau sudah begini, biasanya saya hanya akan menyarankan, "Keluarkan saja apa yang ada di kepalamu. Jangan terpaku pada tenses atau grammar. Bahasa itu bersifat fleksibel, yang paling penting adalah lawan bicaramu mengerti apa yang kamu sampaikan". Bahasa apa saja yang kamu tahu? Apakah harus bahasa asing? Saya rasa, kita sebagai bangsa Indonesia memang dilahirkan dengan kemampuan bahasa cukup bagus. Indonesia tidak hanya punya banyak kebudayaan tetapi juga bahasa. Coba diingat lagi, pada saat masih kecil bahasa apa yang diajarkan oleh kedua orang tua kita? Paling minimal para orang tua mengajarkan anaknya bahasa Indonesia ditambah bahasa sehari-hari yang biasanya adalah bahasa daerah. Untuk bahasa daerah sendiri bisa lebih dari satu bahasa. Contohnya begini, si A lahir di Lampung, kedua orang tuanya bersuku Lampung, saat di rumah ia banyak berbicara dengan bahasa Lampung, Namun ketika bermain ia berbicara bahasa Jawa yang memang dipergunakan oleh teman-temannya. Saya rasa mengetahui bahasa daerah akan bermanfaat kalau kita sering travelling alias jalan-jalan keliling Indonesia sebab cara termudah untuk berbaur dengan masyarakat di daerah adalah dengan komunikasi. Bicara komunikasi tentu yang dimaksud adalah bahasa. Sebenarnya bisa juga menggunakan bahasa Indonesia, namun untuk di daerah biasanya agak terasa kaku dan formal. Belakangan ini saya mendengar bahwa SMA tempat saya bersekolah dahulu memiliki ekstrakurikuler bahasa. Tidak hanya satu bahasa, tapi tiga bahasa yaitu Jepang, Arab, dan Perancis. Wah....anak-anak sekarang pasti kemampuan bahasanya lebih tinggi lagi. Memiliki kemampuan berbahasa asing tentu akan jadi satu nilai plus. Selain bisa menambah kawan juga dapat dipergunakan sebagai modal untuk berbisnis. Tak jarang lho, orang mendapatkan uang dari kemampuannya berbahasa. Oleh karena itulah sayapun memacu diri untuk terus maju dan tidak ketinggalan. Di saat orang lain bisa lebih dari satu bahasa, saya yakin bahwa saya juga bisa melakukannya bahkan lebih dari itu. Kalau boleh membuat satu program, saya juga ingin suatu saat bisa mempelajari bahasa Cina dan Jerman. Saya rasa kedua bahasa ini cukup menarik dan bermanfaat. Lalu bagaimana dengan Anda? tertarik untuk mencoba?

Crash Into You

Friday, May 4, 2012



Kategori:















Buku
Jenis Romansa
Penulis: aliaZalea

After one week in waiting, finally I bought this novel yesterday. The first impression of this novel is not as excite as 'Celebrity Wedding'. I spend half of this book without any 'feel'. It just like nothing happen and interest moment. I didn't feel any fluttering or romantic scene like I wish.

This novel is telling us about Nadia who has the most hate guy in all of her life, Kafka. And one day in her life, when she was in 29 years old she find herself in Kafka's hotel room. Then this two persons make a communication without state what the name of their relationship. They do flirting by message, skinship, kissing, hugging, etc. But then missunderstanding happen when Kafka leaves Nadia without any message.

Ok, I confess that some story of this novel same with my love story. This novel is happy ending. But I don't know wwheter my love story will be same with this novel or different et al.

After all I finish this novel I guess I must read again one more time. I want to find what the 'miss' feeling from this novel. I know that aliaZalea try to make this novel chick and interest. Sometimes I also feel that this novel similar with the previous novel, 'miss pesimis'. Maybe the author too fast make new story so that the taste almost same.

Maybe just an advice for the author to be more carefull with the story. I hope I can find something new in her next novel. Perhaps she can put the third character to make the novel more wonderfull :)

The Goldsteins' Wellness & Longevity Program: Natural Care for Dogs and Cats

Thursday, May 3, 2012

Kategori: Buku
Jenis Ilmu Pengetahuan
Penulis: Robert Goldstein dan Susan Goldstein

Buku ini adalah buku pengobatan kedokteran hewan yang 'dipinjamkan' oleh senior saya. Buku ini mengulas pengobatan pada kucing dan anjing tanpa menggunakan bahan kimia. Didalamnya banyak dibahas mengenai pengobatan herbal menggunakan produk-produk kesehatan veteriner yang beredar di pasar luar negeri seperti homeopatik, NBT, dan Chinese Herbal Remedies. Terapi yang ditawarkan juga tidak hanya dengan produk-produk komersil namun juga menggunakan bahan-bahan alami yang bisa kita dapatkan di lingkungan sekitar.

Buku ini membahas terapi berdasarkan penyakit yang umum pada kucing dan anjing. satu hal yang menarik perhatian saya adalah resep-resep herbal yang dituliskan dalam bentuk kolom kecil di sudut halaman. Saya harap suatu saat bisa menerapkan terapi tersebut pada salah satu pasien yang saya miliki.

Masih banyak yang harus saya baca lagi dari buku ini. Saya sadari bahwa penggunaan produk-produk komersil di atas tadi sepertinya sulit dilakukan terutama di Indonesia. Namun tidak ada salahnya untuk mengambil poin-poin penting komposisi dari produk herbal tersebut agar nantinya bisa dikombinasikan dengan obat yang beredar di Indonesia.

Antara Inokulasi, Imunisasi, dan Vaksinasi

Wednesday, May 2, 2012

Selama satu hari ini saya terus memikirkan tiga kata ini, inokulasi, imunisasi, dan vaksinasi. Berawal dari seorang bule yang menelfon dan meminta inokulasi untuk anjingnya yang berusia delapan minggu. Spontan saya bertanya balik, "Inoculation? Do you mean vaccination?". "Yes" jawabnya singkat Baru kali ini saya mendengar seseorang menyamakan vaksinasi dengan inokulasi. Kalau imunisasi disamakan dengan vaksinasi saya sendiri juga masih bisa memahami. Tapi kalau vaksinasi dengan inokulasi, sepertinya ada perbedaan antara keduanya. Antara vaksinasi, inokulasi, dan imunisasi sebenarnya sering bertukar tempat, penggunaannya bisa saling bergantian. Meskipun begitu demi kepuasan akhirnya saya memutuskan untuk menelisik kembali makna dari ketiga kata tersebut. Menurut situs www.whatthedifferencewith.com vaksinasi adalah proses memasukkan suatu agen infeksi yang telah dilemahkan ke dalam tubuh hewan/manusia untuk mendapatkan kekebalan sehingga nantinya mampu melawan penyakit tertentu. Contohnya seperti vaksin cacar, vaksin polio, dan vaksin-vaksin lain yang digunakan untuk hewan. Imunisasi adalah proses di mana seseorang atau hewan menjadi terlindungi terhadap penyakit. Atau dapat juga dikatakan bahwa imunisasi adalah suatu proses dimana sistem kekebalan tubuh membentuk benteng pertahanan dari serangan penyakit. Proses untuk menjadi kebal ini bisa didapatkan jika manusia/hewan tersebut melakukan vaksinasi. Terakhir adalah inokulasi yaitu pengenalan organisme penyebab penyakit ke dalam tubuh. Istilah ini juga merujuk pada proses dimana beberapa agen infeksi sengaja ditumbuhkan dan dimasukkan ke dalam tubuh hewan/manusia sehingga nantinya terbentuk kekebalan. Sekilas memang hampir sama dengan vaksinasi. Namun sebenarnya istilah inokulasi ini lebih banyak saya dengar dalam laboratorium dan penelitian dimana yang diinokulasi adalah hewan percobaan. Kebanyakan buku teks mengenai bakteriologi dan virologi juga sering mengistilahkan inokulasi untuk proses memasukkan suatu penyakit ke dalam sel hidup/ hewan ketimbang dua istilah lainnya. Sedangkan vaksinasi sebenarnya lebih umum dan familiar dipakai pada hewan. Pada manusia imunisasi dan vaksinasi bisa saling bertukar tanpa perubahan makna. Kini jelaslah perbedaan antara ketiganya, serupa tapi tak sama. Semuanya bergantung pada penggunannya meskipun makna ketiganya sangat mirip.

Resep Onde-onde

Satu minggu yang dipenuhi dengan pikiran onde-onde akhirnya terbayar juga. Meskipun hanya sebuah resep tapi aku berencana untuk mereleasisakannya di dapur pribadi secepat mungkin :) Bahan isi: 50 gram kacang hijau kupas, rendam 1 jam 30 gram gula pasir 1 lembar daun pandan, simpulkan 1/8 sendok teh garam 50 ml santan dari 1/4 butir kelapa Bahan kulit: 125 gram tepung ketan putih 25 gram kentang kukus, haluskan 30 gram gula pasir halus 1/4 sendok teh garam 100 ml air hangat 50 gram wijen untuk pelapis minyak padat untuk menggoreng Cara Membuat : 1. Isi: kukus kacang hijau 20 menit. Angkat. Haluskan. 2. Tambahkan gula pasir, daun pandan, garam, dan santan. Masak sambil diaduk sampai kalis. Angkat. Biarkan dingin. Timbang masing-masing 10 gram. Bulatkan. 3. Kulit: campur tepung ketan putih, kentang kukus, gula pasir halus, dan garam. Aduk rata. 4. Tuang air hangat sedikit-sedikit sambil diuleni sampai kalis dan licin. 5. Timbang masing-masing 20 gram. Pipihkan. Beri isi. Bentuk bulat. Gulingkan di wijen. 6. Goreng dengan minyak tidak terlalu panas dengan api kecil sambil diaduk-aduk berputar sampai mengembang. Besarkan apinya menjadi api sedang. Goreng sampai matang. Satu lagi resep onde-onde yang bisa menjadi alternatif bahan : 100 ml air 175 gram gula pasir 1 butir telur 2 sendok makan minyak goreng 300 gram tepung terigu protein sedang 1/2 sendok teh baking powder 1/4 sendok teh soda kue 100 gram wijen untuk pelapis minyak untuk menggoreng Cara Membuat : 1. Didihkan air. Tambahkan gula pasir sampai larut. Ukur 200 ml. Dinginkan. 2. Kocok telur dan minyak goreng sampai rata. Masukkan sirup gula sedikit-sedikit sambil dikocok rata. 3. Tambahkan tepung terigu, baking powder, dan soda kue sambil diayak dan diaduk rata. 4. Timbang masing-masing 10 gram adonan. Bentuk bulat. Celup ke air. Gulingkan di wijen. 5. Goreng dalam minyak yang sudah dipanaskan dengan api sedang sampai matang. resep didapatkan dari eresep.com