Lihatlah, adakah dua benda yang bisa kiaskan kita?
Kita, kita bagaikan matahari dan bulan
Mentari bersinar sepanjang hari, terangi bumi dengan teriknya
Rembulan bersinar sepanjang malam, terangi bumi dengan cahayanya
Tahukah kau, bagaimana mereka bisa bertemu?
Mentari muncul di ufuk timur
Sementara rembulan tenggelam di sebelah barat saat fajar menyingsing
Matahari menghilang di barat
Sementara bulan datang dari timur kala senja menjelang
Inikah bedanya antara kau dan aku?
Kau bagaikan matahari yang berada nun jauh di sana
Menjadi pusat dari sejagat alam semesta
Sedangkan aku, aku bagaikan bulan yang tak berdaya dengan gravitasi
Terus mengorbit pada bumi lalu mengitarimu tanpa henti
Haruskah aku menanti gerhana untuk bisa bertemu denganmu?
Aku bukanlah pungguk yang merindukan bulan
Aku juga bukan komet yang hanya melintas sesaat lalu hilang perlahan
Aku adalah bulan, bulan yang selalu setia dibalik bumi
Bulan yang akan terus memantaumu meskipun tak bisa menjangkaumu