Orang Korea kuno tidak bermaksud menuliskan bahasa mereka sendiri, secara sederhana mengadopsi tulisan Cina (karakter idiografik). 2000 tahun kemudian orang Korea menggunakan dua bahasa- Korea untuk berkomunikasi dan Cina untuk menulis- sebelum raja Sejong, penguasa ke-4 Dinasti Choson (1392-1910) melengkapi tugasnya dengan sebuah sistem yang dikenal sebagai ‘hangul’ pada 25 Desember 1443 dan diperkenalkan di lapangan kerajaan pada 9 Oktober 1446. Tanggal 9 kemudian diperingati sebagai hari ulang tahun hangul dengan upacara kenegaraan. Hangul mudah dibaca dan ditulis, menunjukkan suatu media komunikasi baru untuk setiap lapisan masyarakat. Terdapat perbedaan besar antara bahasa Cina dan Korea, sehingga menurut sejarah hanya ada sedikit huruf yang memadai digunakan oleh orang Korea dalam mengekspresikan melalui bahasa Cina. Pada kerajaan Silla (57 SM – 935) sebuah sistem yang disebut ‘idu’ dikembangkan oleh sarjana Korea terkenal, Sol Chong. Meskipun bisnis pemerintahan menggunakannya lebih dari berabad-abad, idu terlalu sulit dan kompleks digunakan oleh orang Korea dalam penulisan ide-ide dan pemikiran mereka karena karakter Cina masih banyak digunakan. Hangul terdiri dari 14 konsonan, 10 vokal sederhana, dan 11 vokal gabungan. Walaupun strukturnya mendekati bahsa Mongol atau Turki, kebanyakan kata kerjanya diambil dari bahasa Cina. Hanya ada 16 huruf yang jelas berbeda pada alfabet hangull. Pasangan-pasangan konsonan yang berkaitan seperti d dan t, p dan b, g dan k, ch dan j direpresentasikan sebagai 1 pasang huruf yang serupa. Ada 6 dialek regional yaitu sentral, barat laut, timur laut, tenggara, barat daya, dan Chejudo.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment