Aku bertemu dengannya di suatu pagi di
bulan Juni lima tahun yang lalu. Saat itu aku masih seorang mahasiswa
tingkat akhir di sebuah perguruan tinggi lokal. Ia berjalan sambil
menenteng sebuah map berwarna cokelat. Ia nampak kebingungan,
wajahnya nampak berpeluh namun tak menyurutkan wajahnya untuk selalu
tersenyum. Kala itu ia mendatangiku yang sedang duduk beramai-ramai
dengan teman-teman. Dengan suara parau dan setengah berbisik ia
bertanya padaku,
“Dik, ruang administrasi di sebelah
mana?” tanyanya
“Bapak mau mencari siapa?” tanyaku
“Oh ini, saya mau mengantarkan berkas
registrasi, anak saya sedang sakit, tidak bisa datang”
Aku menunjukkan sebuah bangunan yang
paling besar di kampus kami kemudian asik