#phototalk 14 Our Independence Day

Wednesday, August 27, 2014


Look at the picture! I took the picture on August 17th when my office celebrated our country's Independence day. Could you guess who is the people in the picture? They looked like a woman. They wore house dress. But why one of them was smoking? And their body didn't resemble with woman's body?
Yeah, they are not woman, definitely they are man. On that day they made surprise. They deceived us (me and the other staffs). In the morning we heard that our office got Volley Challenge from Sirih Club. We did belive this. But until 10am we didn't see the people from Sirih people come. Then the surprise came immediately from the hall of our office. Tara.......

Six guys from the office revealed the mystery. They came out with surprising appearance. They wore house dress, they used loose powder, lipstick, and other things which made them resemble with woman. Even one of the funnel to made breast's shape. What a funny and ridiculous things. Then they went down to the court. They challenged the Volley team winner from our office. Really enjoyable. We keep laugh all the game. In the middle of game the fake team tried to seduce the real team. They always tried to give a peck to every member of the real team each time they made a mistake. That's why every time the real team made a mistake they run away, they tried to avoid the kiss lol...

Finally the game ended with the fake team as the winner. I also can guess it because the real team didn't concentrate with the game. Too much laugh and worries. Really fun game. I hope next year I can get another interesting snapshot like this :)

#Phototalk 13 Japan's Scenery?

Saturday, August 23, 2014


Foto di atas sekilas tampak seperti ada di Jepang bukan? Perhatikan sisi dari atap yang ada kiri bawah, seperti atap rumah Jepang ya? Belum lagi tanamannya yang tampak tak berdaun seperti musim gugur saja. Foto ini sebenarnya saya ambil di Karawang, tepat di pintu masuk ke arah komplek perkantoran. Bentukan rumah itu sebetulnya gubuk untuk para petambak udang beristirahat. Di sebelah kiri lagi dari rumah (tidak terfoto) adalah tambak yang luasnya berhektar-hektar. Bagi saya yang unik adalah pohonnya, yang saya juga tidak tahu namanya apa. Baru kali ini saya melihat pohon yang daunnya berguguran dan hanya ada bunga kuningnya saja. Cantik bukannn

[Recipe] Pepes Jamur

Bahan:
100 gr jamur kancing, iris
100gr tahun cina, haluskan
1btr telur
1 btg daun bawang, iris
1bh cabai merah, iris
4 lbr daun jeruk, iris
6 lbr daun pisang
1/4 bks masako rasa ayam

Cara membuat
- Campurkan semua bahan, tambahkan masako
- Bungkus adonan dengan daun pisang
- Kukus hingga matang, sajikan

(untuk 6 orang)


[Review] Dirty Little Secret

Saturday, August 2, 2014




Judul    : Dirty Little Secret
Penulis : Aliazalea
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Genre  : Metropop

Akhirnya novel ini selesai di baca juga setelah beberapa bulan buku ini stay di rumah dan ditinggalkan oleh pemiliknya di dalam lemari. Tadinya gak terlalu excited mau baca novel ini soalnya this is the last novel from Adri series. Namun kisah kasih pasangan dalam novelnya  mbak Aliazalea terlalu menggoda untuk segera membuka lembar demi lembarnya.

Cerita novel diawali dengan pendeskripsian tokoh Jana dengan kehidupannya bersama dua putra kembar tanpa didampingi suami yang diselingi dengan kisah masa lalunya dengan Ben Barata. Ben digambarkan sebagai pria Indonesia dengan wacah tampan ala bule dengan karakter manis namun berubah menjadi sangat pengecut ketika ia menghamili Jana, yang juga adalah pacarnya. Saya sendiri juga nggak menyangka kalau mbak Aliazalea bakal membuat tokoh Ben ini sebagai sosok yang tidak bertanggung jawab. Bandingkan saja dengan Ervin yang sangat sweet dan macho itu, yang sayang sekali dengan Adri. But when the time goes by, Ben berubah menjadi dewasa seiring usia dan menyadari segala kesalahannya.

Then cerita berfokus pada Jana dan Ben, bagaimana mereka merajut kembali kisah mereka diantara suatu kekhawatiran, ketakutan, kerinduan sekaligus ketidakpercayaan. Menurut saya novel ini merupakan novel yang paling matang dari semua novel Aliazalea baik dari segi penokohan, alur yang perlahan namun pasti, dan gaya bercerita yang pas dan sesuai dengan karakter Jana dan Ben.

Hal yang minus menurut saya dalam novel ini adalah tidak banyak tokoh yang dilibatkan dalam kisah Jana dan Ben. Semula saya memprediksikan kisah Jana dan Ben ini terjadi dalam satu potongan kehidupan milik Adri atau Nadia (kalau tidak salah ada di novel Crush Into You dimana Jana turut dimunculkan di sana). Namun sayangnya yang saya temukan hanya sebatas nama tanpa dialog seperti novel-novel sebelumnya dimana mbak Aliazalea memperlihatkan keterkaitan antar tokoh melalui dialog.

Ada juga yang agak janggal yakni panggilan "mbah" yang menurut saya kurang sesuai dengan kehidupan kota. Biasanya panggilan yang populer di kalangan menengah ke atas adalah "kakek dan nenek" atau "eyang". Mungkin pencetakan selanjutnya ada perbaikan mengenai hal ini.

Overall saya suka sekali dengan cara mbak Alia menceritakan kisah dalam novel ini, tidak terburu-buru namun pasti. Sejak membuka lembar-lembar pertama saya sudah menduga akhirnya seperti apa, namun bukan itu yang saya cari, saya ingin tahu bagaiman proses itu berjalan dan berlangsung antara Jana dan Ben. Tokoh Erga dan Raka juga digambarkan cukup baik, mereka sangat friendly, cute, dan menyenangkan. Peran sebuah keluarga dalam novel ini sangat kental, bagaimana keluarga Jana berusaha menerima Jana dengan segala kesalahannya berbadan dua. Dan keluarga Ben, terutama sang kakak, Eva yang mensupport adiknya untuk memperbaiki kesalahan dan menjadi pria yang sesungguhnya.

Last, thanks to mbak Aliazalea yang sudah lengkap menceritakan kisah kasih pasangan dalam kelima novelnya. Saya sudah membaca semuanya dan they are so good and I always excited to read them. Mbak Aliazalea juga konsisten dengan genre metropop yang menjadi alur utama dalam penceritaan kelima novelnya. Mungkin novel ini adalah novel terakhir Adri cs dari mbak Aliazalea. Saya akan tetap mengenang pasangan-pasangan cute Tita dan Reilley, Adri dan Ervin, Nadia dan Kafka, Dara dan Jo, serta Jana dan Ben sebagai pasangan yang happy ending dengan segala kerumitan dan keunikannya.



[Recipe] Udang Goreng Sambal Bawang

Friday, July 18, 2014

Bahan:
700gr udang ukuran sedang, bersihkan
1sdt merica hitam bubuk
1/2 bks masako rasa ayam
Minyak secukupnya

Bumbu sambal goreng:
10 butir bawang merah, iris tipis
2 siung bawang putih, iris tipis
7 buah cabai merah besar, iris tipis
8 buah cabai rawit hijau, iris tipis
3 lembar daun jeruk, buang tulangnya, iris tipis
1/2 sdt terasi matang
1sdt merica hitam bubuk
1,5sdm air jeruk nipis
50mL minyak goreng panas
1/2 bungkus masako rasa ayam

Cara membuat:
- Lumuri udang dengan 1sdt merica hitam dan 1/2 bungkus masako kemudian goreng, tiriskan
- Campur bawang, cabai, daun jeruk nipis, minyak goreng panas, dan 1/2 bungkus masako, aduk rata
- Tuangkan sambal di atas udang ketika disajikan

[Recipe] Sup Ikan kakap

Bahan:
1 ekor ikan kakap merah ukuran sedang (500gr), potong 6 bagian
8 butir bawang merah, potong 4 bagian
5 buah cabai rawit merah
5 lembar daun kemangi
1 batang serai
4 lembar daun jeruk
1,5 Lt air
1,5 bungkus masako rasa ayam

Pelengkap:
jeruk nipis

Cara memasak:
- Rebus bawnag merah, bawang putih, cabai rawit, daun kemangi, daun jeruk sampai mendidih dan wangi
- Masukkan ikan kakap, tambahkan serai. Rebus kira-kira 15-20 menit dengan api kecil
- Tambahkan masako, kemudian didihkan
- Sajikan dengan air perasan jeruk nipis selagi hangat

(sajian untuk 3 orang)

Kembang Api dan Sepotong Memori

Tuesday, July 15, 2014

Lewat pukul 8 kemarin malam saya sedang ada di dalam mobil bersama teman-teman dalam perjalanan pulang. Saya duduk di kursi tengah dengan pandangan lurus ke depan. Sementara teman-teman saya ini sibuk dengan perbincangan, saya asik memperhatikan kerlap-kerlip di langit melalui kaca depan mobil. Ya, kembang api. Saya mengamati kembang api tersebut yang gemerlap dalam gelapnya malam.

Kenangan dua tahun yang lalu pun kembali muncul dalam pikiran.Saya teringat ketika malam tahun baru tahun 2011 saya sedang berada di rumah di Sg Hanching menatap langit melalui jendela dapur dalam posisi lampu dimatikan. Ketika itu saya merasa ini tahun baru pertama saya di luar negeri. Tahun baru di Brunei Darussalam selalu saja diwarnai dengan kembang api yang sahut menyahut tepat ketika waktu menunjukkan pukul 00.00. Saya pun kembali teringat ketika masa raya tahun 2011 kembang api kembali dinyalakan. Berbeda dengan di Indonesia yang hanya menggunakan kembang api saat malam takbir hari raya, di Brunei Darussalam kembang api akan dinyalakan setiap hari, selama satu bulan. Hari Raya Idul Fitri di Brunei memang dirayakan selama satu bulan. Tiap-tiap rumah mengadakan open house dan mengundang keluarga, rekan, kenalan, dan teman untuk datang bersua dan menikmati sajian bersama-sama layaknya sedang berpesta. Setiap rumah yang mengadakan open house pasti menyalakan kembang api yang merupakan pertanda bahwa rumah tersebut tengah mengadakan open house.

Tahun baru Cina 2011. Saat itu saya menghabiskan malam tahun baru sendirian di Kuala Belait. Di tengah remang-remangnya malam suara kembang api kembali memeriahkan suasana pergantian tahun. Keesokan harinya saya menghabiskan waktu dengan berjalan-jalan ke Seria. Dan tak menyangka ketika tengah hari sebuah panggilan masuk dan meminta kembali untuk bekerja. Rupanya seekor kucing ras datang dengan gejala klinis yang menurut saya tidak umum. Kucing tersebut mengalami poliuria. Berkali-kali kucing betina ini kencing sejak pagi hari. Dari anamnesa dan pemeriksaan tidak ada yang menunjukkan adanya kondisi tidak sehat. Hanya satu petunjuk yang cukup penting dari pemilik. Pemilik rumah yang kebetulan seorang Tionghoa sedang merayakan tahun baru dan menyalakan petasan serta kembang api yang jumlahnya sangat banyak. Kucing tersebut terlihat panik dan ketakutan. Baru di pagi harinya gejala yang disebutkan pemiliki muncul. Dari sinilah saya menarik kesimpulan bahwa kucing mengalami stres dan membutuhkan kondisi tenang untuk mengembalikan status kesehatannya. Tahun terakhir adalah tahun 2012. Saya tidak terlalu ingat posisi saya waktu itu. Satu hal yang pasti adalah saya sendiri entah itu di KB ataupun di Bandar. Malam tahun baru itu adalah malam terakhir saya menikmati kembang api di Brunei sebab di akhir bulan saya sudah kembali ke Indonesia.

Inilah sepotong kisah, perpotongan silang antara memori dan kembang api. Tak menyangka letupan kembang api di langit malam itu membangkitkan kenanganku tentang negeri sang Sultan.

Letupan-letupan itu gelorakan jiwaku
Membangkitkan kisah kasih tentang sebuah negeri
Percikannya takkan buat kenangan itu berlalu
Selalu, sisakan noktah terindah dalam hati