[Puisi] Setetes Kerinduan Malam Ini

Wednesday, September 17, 2014

Sakit… sungguh sakit…

Hanya sakit yang kurasakan ketika kerinduan merasuk jiwa

Tangis.. banyak tangis…

Hanya air mata dalam hati yang bisa kuteteskan

Menanti.. terus menanti…

Hanya penantian yang kini kurasakan

Diam.. dan diam…

Hanya dengan mengunci bibirku aku bisa bertahan

Semua karena dirimu

Semua hanya untukmu

Malam ini aku membiarkanmu bersama bintang

Terbang bersama ilusi dan menapaki alam mimpi

Kembalilah esok bersama mentari

Seraya membuka tabir langit dan menatap dunia baru


***********
note

Puisi ini dibuat pada bulan Oktober 2011, saat sedang bergalau ria di negeri orang.
Tidak menyangka respon dari netizen sangat bagus. Ketika mengetikkan nama akun, yang muncul di google search adalah puisi ini yang sudah di publish ulang di blog-blog lain (padahal di K sendiri share nya cuma satu aja). Bangga? boleh lah, besar kepala? jangan...  lagipula cuma satu ini. Mungkin lain kali kalau sedang galau bikin puisi saja, pasti hasilnya ruarrr biasa :)

Fiksi Fantasi dan Kesan Pertama

Tuesday, September 16, 2014

Bulan ini kanal Fiksiana dari Kompasiana mengadakan even bertajuk "Fiksi Fantasi". Di sini para fiksianer ditantang untuk membuat sebuah dunia fantasi, menciptakan tokoh, dan menuangkannya dalam cerita.

" Fiksi fantasi adalah kisah rekaan yang mengandung unsur-unsur magis, sihir, gaib, petualangan, imajinasi"

Dalam fiksi fantasi ini penulis bertindak sebagai "Creator" atau "Tuhan Pencipta". Penulis bebas sebebas-bebasnya untuk membuat segala yang ada dalam cerita fiksinya ini. Mulai dari tokoh (bentuk dan karakter), deskripsi tempat, hukum-hukum yang berlaku di tempat tersebut, segala sesuatu yang tidak mungkin di dunia nyata bisa dituliskan dalam fiksi fantasi ini.

Dikutip dari grup FB Fiksiana (diambil dari artikel Fantasi, dari Sudut Pandang Pembaca – Poppy D. Kartadikaria), ada empat macam fiksi fantasi
  1. High Fantasy: bercerita mengenai dunia antah-berantah yang sama sekali tidak berhubungan dengan dunia nyata yang kita tinggali. Dunia itu memiliki peraturan yang berbeda, ras makhluk yang beragam. Contoh: The Lord of the Rings karya J. R. R. Tolkien.
  2. Traditional Fantasy: mirip dengan High Fantasy, tapi tanpa peraturan sama sekali, semua mungkin terjadi. Dunia yang nyata adalah dunia fantasi ini, sedangkan dunia yang kita tinggali hanyalah bayangan saja. Contoh: The Chronicles of Narnia karya C. S. Lewis.
  3. Dark Fantasy: di mana black magic menguasai dunia. Sihir dianggap perbuatan makhluk jahat dan diperangi. Contoh: The Dark Tower Series karya Stephen King.
  4. Modern Urban Fantasy: dunia sihir menyentuh dunia nyata. Terjadi di dunia nyata dengan skala teknologinya yang familier, sihir menyelinap masuk, disadari atau tidak. Contoh: Harry Potter Series karya J. K. Rowling.
 Jujur, diantara keempatnya saya belum pernah membaca satu buku pun. Dulu, sewaktu SMA sebenarnya buku LOTR sudah ada di perpustakaan. Tapi entah mengapa waktu itu tidak terlalu tertarik untuk membacanya (mungkin karena bukunya terlalu tebal ya..). Pun dengan film nya, saya hanya mengikuti seri "Harry Potter" saja, itupun tidak se fanatik yang lain yang sampai membeli paket buku dan aneka stuff nya. Untuk LOTR saya belum pernah menonton, meskipun ada si Elijah Wood dan si tampan Orlando Bloom. Apalagi Narnia yang sama sekali tidak pernah tertarik untuk menonton. Selain Harry Potter, saya cuma nonton Eragon (itupun CD nya rusak jadi tidak sampai habis). Ada juga "Alice in wonderland", "Cropse Bride", "Fantastic Four", "Charlie's and The chocolate Factory", ini agaknya melenceng dari pengertian fiksi fantasi yak..

Dari even inilah saya tertantang untuk mencoba membuat sebuah kisah. Awalnya mentok, gak ada ide, tapi begitu menghadap laptop mulailah sebaris dua baris hingga jadi sebuah paragraf dan cerita. Bahkan over capacity hingga 1800 kata. Untuk dari segi cerita harus berpikir keras menciptakan sebuah dunia. Dari segi pemilihan nama tokoh, benda, tempat, sangat sempurna. Ada yang mengomentari pemilihan yang bagus dan imagenatif (jelas saja, saya harus mengobok-obok name generator kemudian mengcreate nama baru dari berbagai pilihan nama tersebut). Namun sayangnya cerita yang saya susun ini kurang memiliki sebuah keindahan, saya kurang memasukkan unsur seni, puitis, romantis disertai kata-kata konotatif. Ini setelah saya membaca tulisan Fiksi Fantasi yang masuk HL tadi malam. Tapi cukup memuaskan lah, ada empat bintang menghiasi tulisan saya ini.

Untuk tulisan Fiksi Fantasi pertama oke lah. Masih banyak yang harus diperbaiki. Next time pasti bisa membuat yang lebih indah dan lebih baik daripada ini. Cek di sini yang ingin membaca http://fiksi.kompasiana.com/cerpen/2014/09/16/fiksi-fantasi-jewel-from-earlingtown-688297.html

[RECIPE] Bola-bola Tahu



Ini sebenarnya resep iseng-iseng, berhubung ada tahu tapi agak membosankan kalau sekedar digoreng atau dibacem. Sayang juga kalau tahunya cuma direbus biar awet buat hari besok. Akhirnya tercetuslah ide membuat bola-bola tahu, bisa buat lauk sekaligus sebagai cemilan sehat :)

Bahan
Tahu putih    3 buah
Telur            1 butir
Tepung terigu   secukupnya
Cabai          secukupnya

Bumbu
Garam
Penyedap rasa
Lada bubuk

Cara membuat
- Hancurkan tahu dengan sendok (boleh dengan tangan), campurkan dengan telur, aduk-aduk merata
- Tambahkan tepung terigu secukupnya (fungsi tepung terigu ini agar campuran agak memadat dan tidak pecah ketika digoreng)
- Beri garam, penyedap rasa, lada bubuk
- Buat campuran ini menjadi bola-bola lalu isi di dalamnya dengan potongan cabai.
- Goreng hingga berwarna kecoklatan
- Siap dihidangkan

*Tips*
- Untuk isian bisa diganti semisal dengan potongan kecil sosis, ayam, atau daging cincang
- Bila diisi cabai bisa juga dengan cabai rawit hijau (rebus dahulu hingga masak)
- Untuk menambah aroma, tidak ada salahnya ditambahkan seledri atau daun bawang yang diiris tipis-tipis.


[Review] You Are The Apple of My Eye

Friday, September 5, 2014


Hari ini ada sebuah film lagi yang baru selesai ditonton, judulnya adalah “You are the apple of my eye”. Film ini adalah film Taiwan. Awal dari mengetahui judul film ini adalah sebuah ketidaksengajaan saat mencari makna dari “You are the apple of my eye”. Film ini adalah film bergenre romantis. Film ini disetting antara tahun 1994-2005. Inti ceritanya berpusat pada cinta, persahabatan, dan kedewasaan. Pada scene pertama kita dibawa ke tahun 1994, masa dimana para siswa masih dalam masa remaja. Pada saat itu terdapatlah seorang gadis cantik, pintar, dan terkenal di Sekolah Menengah Atas bernama, Shen Chia Yi. Hampir semua siswa pria di sekolah itu jatuh hati padanya termasuk Ko Ching Teng. Ko Ching Teng adalah seorang siswa pemalas, nakal, miskin, dan nilainya selalu paling bawah di kelas itu. Karena kenakalannya ini Ko Ching Teng didudukkan di depan dari Shen Chia Yi dengan harapan Chia Yi bisa membantu mengajari dan mengawasi Ching Teng.

Suatu hari Chia Yi lupa membawa buku bahasa Inggris dan Ching Teng dengan sukarela memberikan bukunya kepada Chia Yi lalu ia mengaku bahwa dialah yang lupa membawa buku. Akibatnya Ching Teng kembali di hukum. Chia Yi merasa tak enak hati, ia akhirnya mencoba membalas kebaikan Ching Teng dengan memberikan latihan-latihan soal pada Ching Teng dan memintanya untuk tinggal di kelas guna menemaninya belajar. Sejak saat itulah hubungan antara keduanya membaik dan nilai Ching Teng perlahan meningkat.

Tak terasa para siswa tersebut lulus sekolah dan mulai masuk sekolah (1997). Semuanya berpisah dan memilih kampusnya masing-masing. Ko Ching Teng pun berpisah dengan Chia Yi namun Ching Teng setiap hari menghubungi Chia Yi. Hubungan keduanya tidak pernah dideklarasikan sebagai pasangan kekasih. Hingga pada suatu liburan natal saat Ching Teng dan Chia Yi jalan-jalan bersama Ching Teng menanyakan tentang hubungan mereka berdua. Saat Chia Yi akan menjawab Ching Teng langsung memotongnya “Jangan beritahu aku, biarkan aku terus mencintaimu”. Padahal di sini Chia Yi sudah menulis jawabannya yang baru akan diketahui penonton di akhir cerita.

Waktu berlalu, Ching Teng yang tinggal di asrama merasa jenuh dengan suasana akhirnya mengadakan sebuah lomba adu kekuatan. Chia Yi yang mengetahui hal ini langsung marah dan bertanya “Untuk apa, apa manfaatnnya, kau kekanak-kanakan. Aku tak bisa memahamimu”. Di sinilah tampak kekontrasan antara Ching Teng dan Chia Yi. Chia Yi sangat memuja kedewasaan dan selalu ingin punya pacar yang dewasa pemikirannya. Akhirnya mereka berdua berpisah, Ching Teng tidak mau meminta maaf karena merasa tidak bersalah sementara Chia Yi mengharapkan Ching Teng bisa bersikap lebih dewasa.

“Bagian yang menyakitkan dari pendewasaan adalah wanita selalu lebih dewasa daripada laki-laki seumurannya. Tak satupun pria lebih dewasa daripada wanita seumurannya”

Berita antara Ching Teng dan Chia Yi berpisah pun menyebar. Teman-teman yang dulu menyukai Chia Yi kembali merapat. Chia Yi akhirnya menjatuhkan pilihan pada A-ho, pria berkacamata dan berpikiran dewasa. Namun, pikiran Chia Yi masih belum bisa lepas dari Ching Teng. Mereka pun putus setelah lima bulan berpacaran. Setelah dua tahun tidak menghubungi Chia Yi, Ching Teng baru kembali mengontak ketika terjadi gempa bumi di Taiwan. Saat itulah pembicaraan antara mereka berdua mengukuhkan bahwa mereka berdua memang tidak ditakdirkan untuk bersama.
“Kenapa saat itu kau tidak mau berpacaran denganku?”
“Kata orang masa paling indah adalah masa pendekatan. Saat sudah pacaran perasaan itu akan cepat hilang. Jadi aku pikir, aku sebaiknya membiarkanmu mengejarku lebih lama.Sebaliknya kalau kita langsung pacaran rasanya kurang menyenangkan ”
“Kau percaya dengan dunia paralel*? Mungkin di dunia itu kita berdua pacaran” (dunia yang sejajar dengan realita)

Tahun 2005, Ching Teng yang saat itu menjadi seorang penulis mendapatkan sebuah telefon.
“Kenapa, apa kau ingin aku mengejarmu lagi?” tanyanya
“Kali ini sepertinya sudah tidak bisa lagi” jawab telefon di seberang
Ya, Shen Chia Yi akhirnya menikah dengan pria pilihannya yang bukan Ching Teng

Film ini banyak sekali memberikan makna tentang proses pendewasaan. Bagi Ching Teng yang saat itu malas belajar ia berkata “Untuk apa belajar, Sepuluh tahun lagi kau tidak akan tahu arti dari algoritma”. Chia Ying mengiyakan lalu menambahkan

“Jangan mengharapkan sesuatu kalau tidak pernah berusaha.”.

Film ini secara tidak langsung juga menunjukkan bagaimana seseorang bisa berhasil meraih mimpinya.

“Orang yang bisa mewujudkan impiannya bukan orang yang pintar di sekolah melainkan orang-orang yang terus bekerja keras.

Pada satu scene liburan sebelum ujian masuk perguruan Tinggi, saat menjawab ingin menjadi apa di masa depan Ching Teng berkata “Aku ingin menjadi orang hebat. Aku ingin dunia menjadi sedikit lebih baik karenaku”. Di sini sebenarnya tampak sedikit gaya pemikiran Ching Teng yang mulai dewasa namun sikap kekanak-kanakannya masih lebih dominan.

Akhir cerita tak seperti yang diharapkan penonton. Hubungan Shen Chia Yi dan Ko Ching Teng tidak berakhir di pelaminan. Sesuai dengan keinginannya, Chia Yi menikahi pria yang lebih tua dan nampak lebih dewasa daripada diriny. Sementara Ko Ching Teng melepas Chia Yi untuk orang lain namun tetap membiarkan perasaan cintanya tetap ada, sesuai dengan judulnya “You are the apple of my eye”.
“Saat kau mencintai wanita, kau akan bahagia saat ia menemukan pria idamannya. Kau pasti mendoakannya bahagia selamanya”

*Note

makna dari “Apple of my eye” from urban english
One's favorite person; the one you love most.

In Old English, the pupil of the eye (the round, dark center) was called the 'apple'. It was thought that the pupil was a round object much like an apple (a piece of fruit). When you look at someone, their reflection appears in your pupil. So if someone is the 'apple of your eye', he or she is someone that you look at a lot and enjoy seeing.

Personal tought about the character and story
Secara keseluruhan saya suka dengan karakter yang dimunculkan di film ini, sangat natural dan real. Para pemainnya juga sangat apik memerankan karakter masing-masing. Yang menjadi kurang mengenakkan adalah adanya adegan-adegan touch about pornography. Menurut saya pribadi adegan-adegan itu bisa dihilangkan atau diganti dengan yang lain. Sepertinya tidak akan mengubah makna dan jalannya cerita sebab main point cerita ini adalah Shen Chia Yi. Mengomentari tentang pemilihan pemain, sangat sempurna. Meskipun antara pemeran Shen Chia Yi (Michele Chen) dan Ko Ching Teng (Ko Cheng Tung) memiliki perbedaan usia yang cukup jauh. Saat memerankan Chia Yi, Michele Chen berusia 28 tahun namun ketika didandani menjadi seorang siswa SMA masih cocok sekali. Walaupun pada akhir cerita saat ia didandani menjadi seorang pengantin ia terlihat dewasa dan perbedaan usia tampak sekali dengan pemain lainnya. But it's OK cause it's about the story line. 


[Review] Bride for rent

Thursday, September 4, 2014



Menemukan film ini sebenarnya hal yang benar-benar tidak di sengaja. Awalnya hanya iseng mengetikkan "my little bride", sebuah judul film Korea yang sudah lama sekali. Ternyata dalam pencarian youtube keluarlah judul film ini. Entah mengapa langsung saja klik "download" padahal ini film Filipina dan biasanya saya mengecek dahulu sinopsis atau trailernya, membaca ceritanya lalu melihat film ini baru release atau sudah lama. Tapi hari itu, cuek saja dan ternyata tidak mengecewakan.

Okay then..Sebelum bicara tentang acting dan actress nya, kita review sedikit ceritanya.
Cukup simple, tentang marriage by contract. Ide awal dan kata kuncinya di sini. Diceritakan Rocky (Kim Chiu) dalam kondisi kesulitan keuangan karena ekonominya yang memang kurang. Sementara Rocco (Xian Lim) adalah seseorang dari kalangan atas yang hanya bisa mendapatkan harta keluarganya pada usia 25 tahun jika sudah menikah. Pada saat itu Rocco juga dalam kondisi terjepit sebab ia memiliki sejumlah hutang yang harus dibayarkan.

Pada awalnya saya pikir film ini akan seperti film perjodohan dimana pasangannya akan go for real namun didahului dengan kontrak, seperti drama Full house.Ternyata pemikiran saya tak sepenuhnya benar. Cerita dalam film ini sedikit dibelokkan dimana Rocky di hire oleh nenek Rocco untuk membuat Rocco menjadi seseorang yang lebih baik tanpa sepengetahuan Rocco.

Rocco akhirnya menemukan seseorang yang bisa mengubah statusnya menjadi sudah menikah melalui audisi. Rocky lah yang terpilih. Namun semua tak semudah yang dibayangkan. Rocky dan Rocco harus mulai beradaptasi satu sama lain. Rocky yang sudah dibayar oleh nenek Rocco bersikap lebih mengatur. Ia merasa mereka berdua memiliki kepentingan yang sama dengan uang. Namun di antara keduanya, menurutnya keberadaan dia sebagai "istri" Rocco lah yang paling penting.

Cerita pun bergulir. Keduanya malah tidak tampak seperti pasangan namun malah lebih saling melengkapi. Rocky membantu pekerjaan Rocco. Awalnya baik-baik saja, sedikit ada percekcokan tapi Rocky berusaha membantu sebisa mungkin. Kehidupan keduanya makin lebih seperti pasangan sesungguhnya. Hingga pada suatu saat Rocco mulai merasa jatuh cinta pada Rocky. Then, bagaimana selanjtnya..

Semula saya berpikir bahwa ceritanya akan seputar bagaimana keduanya berpura-pura sebagai pasangan seperti yang pernah ada di film atau drama yang pernah saya tonton, tetapi ternyata berbeda. Cerita klasik yang cukup menyegarkan bukan?

Lalu untuk actingnya, jujur pada menit-menit awal saya kurang sreg dengan acting pemainnya. Namun ke belakang baru terasa feel nya. Untuk pemain wanitanya menurut pribadi, cantik dan mirip sekali dengan Nirina Zubir (mungkin kalo ada versi Indonesianya cocok). Untuk pemain utama prianya, tidak terlalu tampan, actingnya lumayan lah.. Oh ya, antara pemain utama pria dan wanitanya ini ternyata berpacaran di dunia nyata. Dan keduanya sudah dua kali membuat box office di Filipina sana.

Tambahan, berhubung subtitle dalam bahasa tagalog campung inggris harus pasang telinga dan mata lebar-lebar. Dan, ternyata ada banyak sekali frase yang kurang familiar (mungkin karena ini film Filipina jadi pemilihan kata dalam script nya kurang diperhatikan). Coba lihat frase yang saya peroleh:

We'll put that in a copy = to send, to forward, to pass on (an e-mail) to an additional address; to send someone a copy of (an e-mail) --> maksud copy di sini adalah an email

I'll take your word for it = simpel--> aku pegang ucapanmu!

Drinks on me = pay someone drink or get the drinks paid

Are you nuts? = yang ini sedikit kasar, kurang lebih sama artinya dengan "are you crazy?"

I'm in triwlight of my years = frase ini pernah ada di buku Stephani Meyer "Twilight of your life". Kurang lebih artinya "declining years" atau masa-masa terakhir, usia senja

Satu lagi, kata "molested", ternyata kata ini berarti "teraniaya".

Disamping frase berbahasa inggris saya juga menemukan kata-kata yang sama persis artinya dengan bahasa Indonesia
anak = anak
aku = ako
Utang = otang

That's all. Menyenangkan sekali bisa nonton film sambil dapat ilmu. Bagi yang belum nonton silahkan jika ingin menonton film komedi romantis ini, gak ada salahnya koq^^