I got this book this afternoon at GPU. Pertama kali baca sinopsisnya tangan ini seakan gak rela meletakkan novel karya Karla M Nashar ini ke rak buku lagi. Then.. I bought it.
Novel ini bercerita tentang kisah Troy Mardian dan Gadis Pasarayu. Dua orang Manager BPI yang saling membenci sejak awal pertama bertemu. Troy terkenal sebagai pria flamboyan yang hobi dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan western and branded. Gayanya sekelas artis dan always full make up. Sedangkan Gadis, seorang wanita lajang dengan tingkat nasionalisme tinggi. Dari ujung kepala hingga ujung kaki, luar-dalam made in Indonesia only.
Keduanya dipertemukan disebuah perusahaan obat sebagai rekan kerja. Namun sayangnya sejak awal pertemuan sudah ada ketidakakuran diantara keduanya. Troy yang selalu berbicara dengan nada pongah dan dijawab oleh Gadis dengan nada sinis. Baik Troy maupun Gadis mau tak mau bekerja sama tatkala muncul kasus pada orang yang mengonsumsi produk perusahaan mereka. Berbagai upaya mereka lakukan untuk membongkar penyebab dan dalang dibalik kerusakan obat serta orang yang memprovokasi kepulangan para korban. Tentu saja proses itu mereka jalani tetap dengan pertengkaran.
Setelah kasus tersebut selesai, perusahaan mengadakan acara ulang tahun kantor. Dan tatkala seorang gipsi beraksi 'hocus pocus' pun ia tebarkan pada dua makhluk yang saling membenci agar berbalik saling mencintai selama 13 hari. And on the next 13 days Troy dan Gadis terbangun di ranjang yang sama dengan posisi yang... God damn, full naked under bedcover serta sebuah cincin di jari manis keduanya.. Hocus pocus time is over dear....
First, saya mau bilang kalau saya suka dengan ide ceritanya. Pada saat prolog berakhir, novel memang menceritakan kisah Troy dan Gadis secara flash back. Tentang bagaimana mereka bertemu, hubungan mereka berdua juga perseteruannya. Saya tadinya menduga cerita akan berada di seputar Troy dan Gadis, penjabaran dari 13 hari setelah acara ulang tahun pernikahan. Tapi ternyata alur melompat dari flash back menuju kisah setelah 13 hari on hocus pocus. Tadinya juga saya pikir akan ada drama pengejaran gipsy, namun nyatanya akhir cerita tidak mengarah sana.
Jujur saya baca novel ini sambil cekikikan. Pasal percekcokan antara Troy dan Gadis seperti nyata dua kekasih yang bertengkar, tak ada habisnya, seperti nyata. Tidak terlalu vulgar namun tetap manis dan romantis. Jadi pembacanya bisa dengan cepat melahap buku ini. Seperti yang dikatakan penulis, Karla .M. Nashar, banyak orang yang gak rela dengan epilognya. Everybody think they just be a real couple. Ternyata cerita dibiarkan menggantung dan hocus pocus hanya ada dalam mimpi. Banyak pembaca yang meminta sekuelnya. Sayapun begitu, saya masih kurang puas dengan kisah antara Troy dan Gadis, penceritaan di novel ini terasa terlalu cepat. Inginnya sih alur agak melambat sedikit jadi pembaca bisa terhanyut dengan kisah percintaan mereka.
Dan baru saja saya membaca melalui facebook pagenya sang penulis, Karla telah menyelesaikan seri kedua untuk Love, Hate, and Hocus Pocus. Saat ini sedang masa editing dan antri untuk publish. Jadi gak sabar nich...
Good Job Miss Karla, saya pun ikut tersihir dengan hocus pocus... Well, sukses dengan karya selanjunya dan tetap bersemangat!!!
0 comments:
Post a Comment