Recipe: Terong Medan

Sunday, August 31, 2014


Minggu yang lalu saya mendapatkan unlimited food, makanan yang jarang ditemukan bahkan saya baru kali ini melihatnya. Namanya adalah terong medan. Bentuknya unik sekali, seperti telunjuk, gak heran kalau terong ini banyak disebut dengan terong telunjuk. Sebelum meracik terong ini menjadi masakan saya mencoba googling terlebih dahulu, melihat cara penyajian dari terong ini. Ternyata kebanyakan resep memadumadankan terong ini dengan teri medan. Kebanyakan resep juga tak jauh-jauh dari sambal dan cabai. Coba lihat beberapa resep yang berhasil saya dapatkan

1. Sayur Terung Medan
Bahan-bahan/bumbu-bumbu :
1.000 ml santan dari 1/2 butir kelapa
2 sendok makan ebi, diseduh, dimemarkan, disangrai
6 butir bawang merah, diiris tipis
2 buah cabai merah besar, dipotong serong
1 batang (25 gram) kincung (kecombrang), diiris
1 buah tomat merah, dipotong-potong
200 gram terung medan (terung telujuk), dibelah dua memanjang tidak putus
100 gram kentang kecil, direbus
10 butir telur puyuh, direbus
2 1/2 sendok teh garam
3/4 sendok teh gula pasir

Cara Pengolahan :
1. Rebus santan dan ebi sambil diaduk sampai mendidih.
2. Masukkan bawang merah, cabai merah besar, kincung, tomat, terung medan, kentang kecil, telur puyuh, garam, dan gula pasir. Masak sampai matang.

Untuk 5 porsi

2. Terong Medan Cabai Hijau

Bahan:
250 gram terong medan/terong telunjuk, belah dua
100 gram teri medan
250 ml minyak goreng
100 gram cabai hijau keriting
5 buah cabai rawit hijau
6 buah tomat hijau
10 buah bawang merah
1 sdt garam
1 sdt gula pasir

Cara membuat:
Goreng setengah matang terong medan, angkat, sisihkan
Goreng hingga garing teri medan, sisihkan
Rebus cabai hijau, cabai rawit, bawang merah dan tomat sekitar 5 menit, angkat
Tumbuk kasar cabai hijau, cabai rawit, bawang merah, dan tomat bersama garam dan gula
Panaskan sedikit minyak hasil menggoreng teri lalu tumis bumbu yang sudah ditumbuk, aduk rata, masak sebentar
Masukkan terong dan teri, aduk rata
Angkat dan sajikan
Lama memasak: 30 menit
Untuk 3-4 orang

Teknik Pembuatan Bross Clay

Teknik Pembuatan Bross Clay
(Dharma Wanita BBPBAT Sukabumi)



Bahan
  1. Tepung Beras 100gr
  2. Tepung kanji/ sagu 100gr
  3. Tepung maizena 100gr
  4. Lem fox/ lem kayu 300gr
  5. Baby Oil 2 sdm
  6. Natrium Benzoat 1-2sdm
  7. Lem UHU
  8. Cat air untuk pewarnaan
  9. Kutek kuku bening/ pilok bening untuk mengilatkan
  10. Piringan bros dan peniti
  11. Kantong plastik ukuran 1/4kg untuk menyimpan adonan

Cara membuat
  1. Bahan no 1-3 di campur merata, tambahkan natrium benzoat, tambahkan lem fox, aduk sampai adonan kalis, tambahkan baby oil, aduk dan uleni lagi sampai adonan kalis
  2. Adonan yang sudah jadi dibagi beberapa bagian, masukkan ke dalam plastik dan simpan dalam suhu ruangan untuk menjaga kualitas adonan. Adonan jangan sampai dibiarkan dalam udara terbuka karena bisa kering
  3. Ambil sedikit adonan, beri cat air untuk mewarnai, bentuk sesuai selera seperti bunga, dain, dsb, biarkan kering. Bisa dikeringkan di bawah sinar matahari atau dibiarkan di udara terbuka
  4. Ambil piringan bros, beri lem fox, rekatkan sedikit adonan sebagai dasar, beri lem lagi, tempelkan bungan dan daun yang sudah kering
  5. Setelah semua kering olesi dengan cat kuku bening atau pilox bening untuk mengilatkan. Agar hasil lebih cantik tambahkan glitter.
  6. Bross clay yang indah siap dipakai untuk mempercantik penampilan kaum wanita



Review The Moon That Embrace The Sun

Tulisan ini adalah review dari drama “The Moon That Embrace The Sun” (TMTETS). Murni, tulisan ini hanya sekedar uraian opini dari sudut pandang pribadi. Tulisan ini juga tidak melibatkan sudut pandang novel asli dari TMTETS. Drama ini bukan drama baru sebab tayang pertama kali pada tahun 2012 dan saya sendiri baru sempat menontonnya dua tahun kemudian.

Pada episode awal, penonton dihadirkan pertemuan demi pertemuan dan bagaimana para tokoh bisa saling mengenal. Alurnya sangat smooth, tidak terburu-buru hingga episode 6 dimana merupakan episode terakhir bagi para pemain mudanya. Dari segi acting sangat perfect pemilihan para tokoh ciliknya. Yeo Jin Gu yang didapuk sebagai pemeran Lee Hwon cukup dapat diacungi jempol. Begitu pula dengan Kim You Jung yang memerankan Heo Yeon U. Saya sendiri sangat terkesan dengan acting keduanya. Lalu dengan Lee Min Ho dan Kim So Hyun sebagai pemeran lead kedua juga cukup memuaskan. Appreciate sekali dengan acting Kim So Hyun yang pandai memainkan mimik ekspresinya. Di dalam drama memang tokoh Yoon Bo Kyung ini memiliki watak bermuka dua, bisa tersenyum manis namun hati dan pikirannya berbisa. Dan Kim So Hyun berhasil untuk merealisasikan tokoh Bo Kyung ini.

Kembali ke dalam drama, kisah yang diceritakan dalam drama ini memang based on novel namun beberapa bagian ada yang berbeda antara keduanya. Fokus utama cerita dalam drama ini adalah kisah antara Lee Hwon dan Heo Yeon U/ Wol. Dan kata kunci alias key word yang harus dipegang adalah “Sun” dan “Moon”. Beberapa episode awal kedua kata ini muncul berulang-ulang. Bagaikan mantra yang diucapkan agar para penonton paham maksud dan kaitan antara judul drama dan kontennya. Seperti yang dikatakan oleh Shaman Jang di episode 2, “두개달 두개 태양”yang artinya adalah “Dua bulan, dua matahari”. Siapa yang dimaksud di sini? berarti “bulan”, “bulan” itu diibaratkan sebagai ratu. Dan 태양 berarti “matahari” yang diibaratkan sebagai raja. Jadi, maknanya adalah “akan ada dua bulan dan dua matahari”, ada dua ratu dan dua raja. Dua ratu di sini maksudnya adalah Yoon Bo Kyung dan Heo Yeon U. Sedangkan dua raja adalah Pangeran Lee Hwon dan Yang Myung. Jelaslah di sini bahwa drama ini akan bercerita tentang perebutan kekuasaan kerajaan.

Petunjuk lain yang dimunculkan dari Shaman Jang adalah “Although going near the sun will attract a disaster. Fate will force her to stand by the sun's side and protect him”. Maksudnya, takdir akan memaksa 'dia' untuk berada di samping 'matahari' dan melindunginya. Siapa yang dimaksud dengan 'dia'?, penonton sudah dengan jelas tahu 'dia'.

Melanjut ke episode 5 dimana ketika Yeon U sakit Lee Hwon memberikan sebuah tusuk konde.
If the king is the sun then the queen is the moon this phoenix hairpin is the white moon symbolize embracing the red sun.
Kalimat yang diucapkan Lee Hwon kepada Yeon U inilah yang memperjelas makna dari “The Moon That Embrace The Sun”, siapakah bulan dan matahari itu. Setelah episode enam berakhir maka muncullah pemain dewasanya.

Ada Kim Soo Hyun yang tahun sebelumnya sukses dengan Dream High. Jujur, sama seperti pendapat blogger yang lain, rasa Samdong nya masih ada. Kim Soo Hyun ini dipasangkan dengan Han Ga In. Pasangan yang berbeda usia cukup jauh. Terakhir kali melihat Han Ga In di drama “Witch Yoo Hee” dan kali ini dia tidak kembali sebagai “Witch” tapi sebagai “Shaman” atawa “Dukun”, yah, beda tipis lah. Di drama ini saya melihat meskipun Han Ga In usianya lebih tua ketimbang Kim Soo Hyun tetapi ada sisi-sisi yang menampilkan bahwa Han Ga In ini terlihat lebih muda, mungkin karena penampilannya dengan warna-warna cerah dan asesoris yang cantik dan mungil. Kalau untuk acting dua jempol untuk Han Ga In. Dia berhasil memerankan Yeon U yang memiliki watak bersahaja, tutur kata halus dan tertata. Untuk Kim Soo Hyun sebenarnya acting baik sekali namun entah mengapa saya merasa bahwa masih ada aktor korea lain yang lebih bisa dan pas dengan peran ini.

Lalu dengan dua pemeran lainnya, Kim Min Seo sangat bagus memerankan Yoon Bo Kyung. Adapula Jung Il Woo yang berperan sebagai pangeran Yang Myung. Banyak yang mungkin kecewa Jung Il Woo memerankan second lead yang get nothing. Ya, di dalam drama ini sang pangeran tidak mendapatkan harta dan kekuasaan karena ia adalah anak tidak sah dari raja. Tak hanya itu hidupnya harus mengemis cinta. Ia bahkan tak bisa mendapatkan cintanya hingga akhir cerita, soooo sad. Jung Il Woo menurut saya sudah berperan dengan baik, hanya saja saya berpikir mungkin masih ada yang lebih baik memerankan pangeran Yang Myung ini. Setelah membaca di asianwiki ternyata eh ternyata pemeran Pangeran Yang Myung ini tadinya disodorkan kepada Jo Won, tapi sayangnya Jo Won saat itu masih syuting untuk Golden Rainbow yang diperpanjang hingga 10-15 episode. Sayang sekali kan... padahal menurut saya Jo Won mungkin akan lebih pas memerankan pangeran Yang Myung ini.

Untuk pemeran lainnya seperti pemeran putri Minhwa, Heo Yeom, Un, Janshil, Seol mungkin tidak bisa diuraikan satu persatu. Kalau dari sisi pribadi, pemeran Heo Yeom memang terlihat dewasa namun sepertinya lebih pas jika penampilan lebih mendukung sebab diceritakan Heo Yeom itu sangat tampan. Masih dari Asianwiki ternyata pemeran Heoyeom ini sebelumnya diserahkan kepada Kim Jeong Hoon namun sayangnya saat itu ia berhalangan dikarenakan perelease an albumnya. Sayang sekali bukan, padahal wajah tampan Jeong Hoon pas sekali memerankan Heo Yeom ini. Catatan untuk pemeran Un, saya suka sekali dengan sikap dinginnya, tak banyak bicara dan hampir tanpa ekspresi, cocok memerankan pengawal pribadi raja.

Di samping tokoh dan pemerannya, ada hal-hal lain yang saya perhatikan detailnya seperti teka-teki “Bisa membuat semua benda hidup di dunia menjadi bersinar terang dalam sekejab dan bisa membuat semua benda hidup di dunia menjadi gelap dalam sekejab”
Can cause all living things in the world become bright in a moment and can cause all living things in the world become dark in a moment”
Jawabannya sederhana, “eyelids” alias kelopak mata. Dimana jika kelopak mata ditutup maka semua benda yang hidup menjadi gelap karena tidak terlihat dan jika kelopak mata dibuka maka semua benda hidup akan menjadi terang karena bisa terlihat dengan mata. Dari segi art, jelas pakaian raja dan ratunya sangat indah. Apalagi hanbok yang dipakai Shaman Jang saat upacara terakhir, indah sekali. Satu lagi yang membuat terpukau adalah kertas surat yang bisa dihias dengan cantiknya menggunakan bunga-bunga. Baru kali ini melihat kertas surat yang dihias dengan cara tersebut.

Hal yang minus dari drama ini adalah proses perebutan kekuasaan yang menurut saya harusnya cukup menonjol menjadi tidak terlalu nampak. Tadinya saya mengira kisahnya akan sedikit tegang seperti “Princess's man” dengan bumbu politik yang kental namun, di luar dugaan. Drama ini konsisten, berfokus pada Lee Hwon dan Yeon U. Perebutan kekuasaan sendiri baru dikisahkan menjelang episode-episode akhir. Dan inipun dengan mudah saya menebaknya intrik yang ada di dalamnya. Intinya perebutan antara “dua matahari” tidak kental dan kentara sebab dari awal cerita sudah diceritakan bahwa pangeran Yang Myung tidak memiliki niatan untuk menjadi raja atau memperoleh kekuasaan meskipun ia sendiri tak memiliki bagian apa-apa meskipun ia juga anak dari raja.

Terakhir, saya sangat menikmati drama ini meskipun harus menontonnya step by step menunggu waktu luang. Sebenarnya masih ada kekurangan dari drama ini tetapi masih tertutup dengan keindahan dan kesempurnaan di sisi lainnya. Tak heran jika drama ini selama masa penayangan bertengger di urutan pertama, nyaris tampa celah baik dari kemasan, sisi cerita dan tokohnya. Over all, perfecto, salut untuk tim TMTETS yang sudah bekerja keras selama masa produksi dan penayangan.

#phototalk 14 Our Independence Day

Wednesday, August 27, 2014


Look at the picture! I took the picture on August 17th when my office celebrated our country's Independence day. Could you guess who is the people in the picture? They looked like a woman. They wore house dress. But why one of them was smoking? And their body didn't resemble with woman's body?
Yeah, they are not woman, definitely they are man. On that day they made surprise. They deceived us (me and the other staffs). In the morning we heard that our office got Volley Challenge from Sirih Club. We did belive this. But until 10am we didn't see the people from Sirih people come. Then the surprise came immediately from the hall of our office. Tara.......

Six guys from the office revealed the mystery. They came out with surprising appearance. They wore house dress, they used loose powder, lipstick, and other things which made them resemble with woman. Even one of the funnel to made breast's shape. What a funny and ridiculous things. Then they went down to the court. They challenged the Volley team winner from our office. Really enjoyable. We keep laugh all the game. In the middle of game the fake team tried to seduce the real team. They always tried to give a peck to every member of the real team each time they made a mistake. That's why every time the real team made a mistake they run away, they tried to avoid the kiss lol...

Finally the game ended with the fake team as the winner. I also can guess it because the real team didn't concentrate with the game. Too much laugh and worries. Really fun game. I hope next year I can get another interesting snapshot like this :)

#Phototalk 13 Japan's Scenery?

Saturday, August 23, 2014


Foto di atas sekilas tampak seperti ada di Jepang bukan? Perhatikan sisi dari atap yang ada kiri bawah, seperti atap rumah Jepang ya? Belum lagi tanamannya yang tampak tak berdaun seperti musim gugur saja. Foto ini sebenarnya saya ambil di Karawang, tepat di pintu masuk ke arah komplek perkantoran. Bentukan rumah itu sebetulnya gubuk untuk para petambak udang beristirahat. Di sebelah kiri lagi dari rumah (tidak terfoto) adalah tambak yang luasnya berhektar-hektar. Bagi saya yang unik adalah pohonnya, yang saya juga tidak tahu namanya apa. Baru kali ini saya melihat pohon yang daunnya berguguran dan hanya ada bunga kuningnya saja. Cantik bukannn

[Recipe] Pepes Jamur

Bahan:
100 gr jamur kancing, iris
100gr tahun cina, haluskan
1btr telur
1 btg daun bawang, iris
1bh cabai merah, iris
4 lbr daun jeruk, iris
6 lbr daun pisang
1/4 bks masako rasa ayam

Cara membuat
- Campurkan semua bahan, tambahkan masako
- Bungkus adonan dengan daun pisang
- Kukus hingga matang, sajikan

(untuk 6 orang)


[Review] Dirty Little Secret

Saturday, August 2, 2014




Judul    : Dirty Little Secret
Penulis : Aliazalea
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Genre  : Metropop

Akhirnya novel ini selesai di baca juga setelah beberapa bulan buku ini stay di rumah dan ditinggalkan oleh pemiliknya di dalam lemari. Tadinya gak terlalu excited mau baca novel ini soalnya this is the last novel from Adri series. Namun kisah kasih pasangan dalam novelnya  mbak Aliazalea terlalu menggoda untuk segera membuka lembar demi lembarnya.

Cerita novel diawali dengan pendeskripsian tokoh Jana dengan kehidupannya bersama dua putra kembar tanpa didampingi suami yang diselingi dengan kisah masa lalunya dengan Ben Barata. Ben digambarkan sebagai pria Indonesia dengan wacah tampan ala bule dengan karakter manis namun berubah menjadi sangat pengecut ketika ia menghamili Jana, yang juga adalah pacarnya. Saya sendiri juga nggak menyangka kalau mbak Aliazalea bakal membuat tokoh Ben ini sebagai sosok yang tidak bertanggung jawab. Bandingkan saja dengan Ervin yang sangat sweet dan macho itu, yang sayang sekali dengan Adri. But when the time goes by, Ben berubah menjadi dewasa seiring usia dan menyadari segala kesalahannya.

Then cerita berfokus pada Jana dan Ben, bagaimana mereka merajut kembali kisah mereka diantara suatu kekhawatiran, ketakutan, kerinduan sekaligus ketidakpercayaan. Menurut saya novel ini merupakan novel yang paling matang dari semua novel Aliazalea baik dari segi penokohan, alur yang perlahan namun pasti, dan gaya bercerita yang pas dan sesuai dengan karakter Jana dan Ben.

Hal yang minus menurut saya dalam novel ini adalah tidak banyak tokoh yang dilibatkan dalam kisah Jana dan Ben. Semula saya memprediksikan kisah Jana dan Ben ini terjadi dalam satu potongan kehidupan milik Adri atau Nadia (kalau tidak salah ada di novel Crush Into You dimana Jana turut dimunculkan di sana). Namun sayangnya yang saya temukan hanya sebatas nama tanpa dialog seperti novel-novel sebelumnya dimana mbak Aliazalea memperlihatkan keterkaitan antar tokoh melalui dialog.

Ada juga yang agak janggal yakni panggilan "mbah" yang menurut saya kurang sesuai dengan kehidupan kota. Biasanya panggilan yang populer di kalangan menengah ke atas adalah "kakek dan nenek" atau "eyang". Mungkin pencetakan selanjutnya ada perbaikan mengenai hal ini.

Overall saya suka sekali dengan cara mbak Alia menceritakan kisah dalam novel ini, tidak terburu-buru namun pasti. Sejak membuka lembar-lembar pertama saya sudah menduga akhirnya seperti apa, namun bukan itu yang saya cari, saya ingin tahu bagaiman proses itu berjalan dan berlangsung antara Jana dan Ben. Tokoh Erga dan Raka juga digambarkan cukup baik, mereka sangat friendly, cute, dan menyenangkan. Peran sebuah keluarga dalam novel ini sangat kental, bagaimana keluarga Jana berusaha menerima Jana dengan segala kesalahannya berbadan dua. Dan keluarga Ben, terutama sang kakak, Eva yang mensupport adiknya untuk memperbaiki kesalahan dan menjadi pria yang sesungguhnya.

Last, thanks to mbak Aliazalea yang sudah lengkap menceritakan kisah kasih pasangan dalam kelima novelnya. Saya sudah membaca semuanya dan they are so good and I always excited to read them. Mbak Aliazalea juga konsisten dengan genre metropop yang menjadi alur utama dalam penceritaan kelima novelnya. Mungkin novel ini adalah novel terakhir Adri cs dari mbak Aliazalea. Saya akan tetap mengenang pasangan-pasangan cute Tita dan Reilley, Adri dan Ervin, Nadia dan Kafka, Dara dan Jo, serta Jana dan Ben sebagai pasangan yang happy ending dengan segala kerumitan dan keunikannya.