[Review] You Are The Apple of My Eye

Friday, September 5, 2014


Hari ini ada sebuah film lagi yang baru selesai ditonton, judulnya adalah “You are the apple of my eye”. Film ini adalah film Taiwan. Awal dari mengetahui judul film ini adalah sebuah ketidaksengajaan saat mencari makna dari “You are the apple of my eye”. Film ini adalah film bergenre romantis. Film ini disetting antara tahun 1994-2005. Inti ceritanya berpusat pada cinta, persahabatan, dan kedewasaan. Pada scene pertama kita dibawa ke tahun 1994, masa dimana para siswa masih dalam masa remaja. Pada saat itu terdapatlah seorang gadis cantik, pintar, dan terkenal di Sekolah Menengah Atas bernama, Shen Chia Yi. Hampir semua siswa pria di sekolah itu jatuh hati padanya termasuk Ko Ching Teng. Ko Ching Teng adalah seorang siswa pemalas, nakal, miskin, dan nilainya selalu paling bawah di kelas itu. Karena kenakalannya ini Ko Ching Teng didudukkan di depan dari Shen Chia Yi dengan harapan Chia Yi bisa membantu mengajari dan mengawasi Ching Teng.

Suatu hari Chia Yi lupa membawa buku bahasa Inggris dan Ching Teng dengan sukarela memberikan bukunya kepada Chia Yi lalu ia mengaku bahwa dialah yang lupa membawa buku. Akibatnya Ching Teng kembali di hukum. Chia Yi merasa tak enak hati, ia akhirnya mencoba membalas kebaikan Ching Teng dengan memberikan latihan-latihan soal pada Ching Teng dan memintanya untuk tinggal di kelas guna menemaninya belajar. Sejak saat itulah hubungan antara keduanya membaik dan nilai Ching Teng perlahan meningkat.

Tak terasa para siswa tersebut lulus sekolah dan mulai masuk sekolah (1997). Semuanya berpisah dan memilih kampusnya masing-masing. Ko Ching Teng pun berpisah dengan Chia Yi namun Ching Teng setiap hari menghubungi Chia Yi. Hubungan keduanya tidak pernah dideklarasikan sebagai pasangan kekasih. Hingga pada suatu liburan natal saat Ching Teng dan Chia Yi jalan-jalan bersama Ching Teng menanyakan tentang hubungan mereka berdua. Saat Chia Yi akan menjawab Ching Teng langsung memotongnya “Jangan beritahu aku, biarkan aku terus mencintaimu”. Padahal di sini Chia Yi sudah menulis jawabannya yang baru akan diketahui penonton di akhir cerita.

Waktu berlalu, Ching Teng yang tinggal di asrama merasa jenuh dengan suasana akhirnya mengadakan sebuah lomba adu kekuatan. Chia Yi yang mengetahui hal ini langsung marah dan bertanya “Untuk apa, apa manfaatnnya, kau kekanak-kanakan. Aku tak bisa memahamimu”. Di sinilah tampak kekontrasan antara Ching Teng dan Chia Yi. Chia Yi sangat memuja kedewasaan dan selalu ingin punya pacar yang dewasa pemikirannya. Akhirnya mereka berdua berpisah, Ching Teng tidak mau meminta maaf karena merasa tidak bersalah sementara Chia Yi mengharapkan Ching Teng bisa bersikap lebih dewasa.

“Bagian yang menyakitkan dari pendewasaan adalah wanita selalu lebih dewasa daripada laki-laki seumurannya. Tak satupun pria lebih dewasa daripada wanita seumurannya”

Berita antara Ching Teng dan Chia Yi berpisah pun menyebar. Teman-teman yang dulu menyukai Chia Yi kembali merapat. Chia Yi akhirnya menjatuhkan pilihan pada A-ho, pria berkacamata dan berpikiran dewasa. Namun, pikiran Chia Yi masih belum bisa lepas dari Ching Teng. Mereka pun putus setelah lima bulan berpacaran. Setelah dua tahun tidak menghubungi Chia Yi, Ching Teng baru kembali mengontak ketika terjadi gempa bumi di Taiwan. Saat itulah pembicaraan antara mereka berdua mengukuhkan bahwa mereka berdua memang tidak ditakdirkan untuk bersama.
“Kenapa saat itu kau tidak mau berpacaran denganku?”
“Kata orang masa paling indah adalah masa pendekatan. Saat sudah pacaran perasaan itu akan cepat hilang. Jadi aku pikir, aku sebaiknya membiarkanmu mengejarku lebih lama.Sebaliknya kalau kita langsung pacaran rasanya kurang menyenangkan ”
“Kau percaya dengan dunia paralel*? Mungkin di dunia itu kita berdua pacaran” (dunia yang sejajar dengan realita)

Tahun 2005, Ching Teng yang saat itu menjadi seorang penulis mendapatkan sebuah telefon.
“Kenapa, apa kau ingin aku mengejarmu lagi?” tanyanya
“Kali ini sepertinya sudah tidak bisa lagi” jawab telefon di seberang
Ya, Shen Chia Yi akhirnya menikah dengan pria pilihannya yang bukan Ching Teng

Film ini banyak sekali memberikan makna tentang proses pendewasaan. Bagi Ching Teng yang saat itu malas belajar ia berkata “Untuk apa belajar, Sepuluh tahun lagi kau tidak akan tahu arti dari algoritma”. Chia Ying mengiyakan lalu menambahkan

“Jangan mengharapkan sesuatu kalau tidak pernah berusaha.”.

Film ini secara tidak langsung juga menunjukkan bagaimana seseorang bisa berhasil meraih mimpinya.

“Orang yang bisa mewujudkan impiannya bukan orang yang pintar di sekolah melainkan orang-orang yang terus bekerja keras.

Pada satu scene liburan sebelum ujian masuk perguruan Tinggi, saat menjawab ingin menjadi apa di masa depan Ching Teng berkata “Aku ingin menjadi orang hebat. Aku ingin dunia menjadi sedikit lebih baik karenaku”. Di sini sebenarnya tampak sedikit gaya pemikiran Ching Teng yang mulai dewasa namun sikap kekanak-kanakannya masih lebih dominan.

Akhir cerita tak seperti yang diharapkan penonton. Hubungan Shen Chia Yi dan Ko Ching Teng tidak berakhir di pelaminan. Sesuai dengan keinginannya, Chia Yi menikahi pria yang lebih tua dan nampak lebih dewasa daripada diriny. Sementara Ko Ching Teng melepas Chia Yi untuk orang lain namun tetap membiarkan perasaan cintanya tetap ada, sesuai dengan judulnya “You are the apple of my eye”.
“Saat kau mencintai wanita, kau akan bahagia saat ia menemukan pria idamannya. Kau pasti mendoakannya bahagia selamanya”

*Note

makna dari “Apple of my eye” from urban english
One's favorite person; the one you love most.

In Old English, the pupil of the eye (the round, dark center) was called the 'apple'. It was thought that the pupil was a round object much like an apple (a piece of fruit). When you look at someone, their reflection appears in your pupil. So if someone is the 'apple of your eye', he or she is someone that you look at a lot and enjoy seeing.

Personal tought about the character and story
Secara keseluruhan saya suka dengan karakter yang dimunculkan di film ini, sangat natural dan real. Para pemainnya juga sangat apik memerankan karakter masing-masing. Yang menjadi kurang mengenakkan adalah adanya adegan-adegan touch about pornography. Menurut saya pribadi adegan-adegan itu bisa dihilangkan atau diganti dengan yang lain. Sepertinya tidak akan mengubah makna dan jalannya cerita sebab main point cerita ini adalah Shen Chia Yi. Mengomentari tentang pemilihan pemain, sangat sempurna. Meskipun antara pemeran Shen Chia Yi (Michele Chen) dan Ko Ching Teng (Ko Cheng Tung) memiliki perbedaan usia yang cukup jauh. Saat memerankan Chia Yi, Michele Chen berusia 28 tahun namun ketika didandani menjadi seorang siswa SMA masih cocok sekali. Walaupun pada akhir cerita saat ia didandani menjadi seorang pengantin ia terlihat dewasa dan perbedaan usia tampak sekali dengan pemain lainnya. But it's OK cause it's about the story line. 


[Review] Bride for rent

Thursday, September 4, 2014



Menemukan film ini sebenarnya hal yang benar-benar tidak di sengaja. Awalnya hanya iseng mengetikkan "my little bride", sebuah judul film Korea yang sudah lama sekali. Ternyata dalam pencarian youtube keluarlah judul film ini. Entah mengapa langsung saja klik "download" padahal ini film Filipina dan biasanya saya mengecek dahulu sinopsis atau trailernya, membaca ceritanya lalu melihat film ini baru release atau sudah lama. Tapi hari itu, cuek saja dan ternyata tidak mengecewakan.

Okay then..Sebelum bicara tentang acting dan actress nya, kita review sedikit ceritanya.
Cukup simple, tentang marriage by contract. Ide awal dan kata kuncinya di sini. Diceritakan Rocky (Kim Chiu) dalam kondisi kesulitan keuangan karena ekonominya yang memang kurang. Sementara Rocco (Xian Lim) adalah seseorang dari kalangan atas yang hanya bisa mendapatkan harta keluarganya pada usia 25 tahun jika sudah menikah. Pada saat itu Rocco juga dalam kondisi terjepit sebab ia memiliki sejumlah hutang yang harus dibayarkan.

Pada awalnya saya pikir film ini akan seperti film perjodohan dimana pasangannya akan go for real namun didahului dengan kontrak, seperti drama Full house.Ternyata pemikiran saya tak sepenuhnya benar. Cerita dalam film ini sedikit dibelokkan dimana Rocky di hire oleh nenek Rocco untuk membuat Rocco menjadi seseorang yang lebih baik tanpa sepengetahuan Rocco.

Rocco akhirnya menemukan seseorang yang bisa mengubah statusnya menjadi sudah menikah melalui audisi. Rocky lah yang terpilih. Namun semua tak semudah yang dibayangkan. Rocky dan Rocco harus mulai beradaptasi satu sama lain. Rocky yang sudah dibayar oleh nenek Rocco bersikap lebih mengatur. Ia merasa mereka berdua memiliki kepentingan yang sama dengan uang. Namun di antara keduanya, menurutnya keberadaan dia sebagai "istri" Rocco lah yang paling penting.

Cerita pun bergulir. Keduanya malah tidak tampak seperti pasangan namun malah lebih saling melengkapi. Rocky membantu pekerjaan Rocco. Awalnya baik-baik saja, sedikit ada percekcokan tapi Rocky berusaha membantu sebisa mungkin. Kehidupan keduanya makin lebih seperti pasangan sesungguhnya. Hingga pada suatu saat Rocco mulai merasa jatuh cinta pada Rocky. Then, bagaimana selanjtnya..

Semula saya berpikir bahwa ceritanya akan seputar bagaimana keduanya berpura-pura sebagai pasangan seperti yang pernah ada di film atau drama yang pernah saya tonton, tetapi ternyata berbeda. Cerita klasik yang cukup menyegarkan bukan?

Lalu untuk actingnya, jujur pada menit-menit awal saya kurang sreg dengan acting pemainnya. Namun ke belakang baru terasa feel nya. Untuk pemain wanitanya menurut pribadi, cantik dan mirip sekali dengan Nirina Zubir (mungkin kalo ada versi Indonesianya cocok). Untuk pemain utama prianya, tidak terlalu tampan, actingnya lumayan lah.. Oh ya, antara pemain utama pria dan wanitanya ini ternyata berpacaran di dunia nyata. Dan keduanya sudah dua kali membuat box office di Filipina sana.

Tambahan, berhubung subtitle dalam bahasa tagalog campung inggris harus pasang telinga dan mata lebar-lebar. Dan, ternyata ada banyak sekali frase yang kurang familiar (mungkin karena ini film Filipina jadi pemilihan kata dalam script nya kurang diperhatikan). Coba lihat frase yang saya peroleh:

We'll put that in a copy = to send, to forward, to pass on (an e-mail) to an additional address; to send someone a copy of (an e-mail) --> maksud copy di sini adalah an email

I'll take your word for it = simpel--> aku pegang ucapanmu!

Drinks on me = pay someone drink or get the drinks paid

Are you nuts? = yang ini sedikit kasar, kurang lebih sama artinya dengan "are you crazy?"

I'm in triwlight of my years = frase ini pernah ada di buku Stephani Meyer "Twilight of your life". Kurang lebih artinya "declining years" atau masa-masa terakhir, usia senja

Satu lagi, kata "molested", ternyata kata ini berarti "teraniaya".

Disamping frase berbahasa inggris saya juga menemukan kata-kata yang sama persis artinya dengan bahasa Indonesia
anak = anak
aku = ako
Utang = otang

That's all. Menyenangkan sekali bisa nonton film sambil dapat ilmu. Bagi yang belum nonton silahkan jika ingin menonton film komedi romantis ini, gak ada salahnya koq^^

Recipe: Terong Medan

Sunday, August 31, 2014


Minggu yang lalu saya mendapatkan unlimited food, makanan yang jarang ditemukan bahkan saya baru kali ini melihatnya. Namanya adalah terong medan. Bentuknya unik sekali, seperti telunjuk, gak heran kalau terong ini banyak disebut dengan terong telunjuk. Sebelum meracik terong ini menjadi masakan saya mencoba googling terlebih dahulu, melihat cara penyajian dari terong ini. Ternyata kebanyakan resep memadumadankan terong ini dengan teri medan. Kebanyakan resep juga tak jauh-jauh dari sambal dan cabai. Coba lihat beberapa resep yang berhasil saya dapatkan

1. Sayur Terung Medan
Bahan-bahan/bumbu-bumbu :
1.000 ml santan dari 1/2 butir kelapa
2 sendok makan ebi, diseduh, dimemarkan, disangrai
6 butir bawang merah, diiris tipis
2 buah cabai merah besar, dipotong serong
1 batang (25 gram) kincung (kecombrang), diiris
1 buah tomat merah, dipotong-potong
200 gram terung medan (terung telujuk), dibelah dua memanjang tidak putus
100 gram kentang kecil, direbus
10 butir telur puyuh, direbus
2 1/2 sendok teh garam
3/4 sendok teh gula pasir

Cara Pengolahan :
1. Rebus santan dan ebi sambil diaduk sampai mendidih.
2. Masukkan bawang merah, cabai merah besar, kincung, tomat, terung medan, kentang kecil, telur puyuh, garam, dan gula pasir. Masak sampai matang.

Untuk 5 porsi

2. Terong Medan Cabai Hijau

Bahan:
250 gram terong medan/terong telunjuk, belah dua
100 gram teri medan
250 ml minyak goreng
100 gram cabai hijau keriting
5 buah cabai rawit hijau
6 buah tomat hijau
10 buah bawang merah
1 sdt garam
1 sdt gula pasir

Cara membuat:
Goreng setengah matang terong medan, angkat, sisihkan
Goreng hingga garing teri medan, sisihkan
Rebus cabai hijau, cabai rawit, bawang merah dan tomat sekitar 5 menit, angkat
Tumbuk kasar cabai hijau, cabai rawit, bawang merah, dan tomat bersama garam dan gula
Panaskan sedikit minyak hasil menggoreng teri lalu tumis bumbu yang sudah ditumbuk, aduk rata, masak sebentar
Masukkan terong dan teri, aduk rata
Angkat dan sajikan
Lama memasak: 30 menit
Untuk 3-4 orang

Teknik Pembuatan Bross Clay

Teknik Pembuatan Bross Clay
(Dharma Wanita BBPBAT Sukabumi)



Bahan
  1. Tepung Beras 100gr
  2. Tepung kanji/ sagu 100gr
  3. Tepung maizena 100gr
  4. Lem fox/ lem kayu 300gr
  5. Baby Oil 2 sdm
  6. Natrium Benzoat 1-2sdm
  7. Lem UHU
  8. Cat air untuk pewarnaan
  9. Kutek kuku bening/ pilok bening untuk mengilatkan
  10. Piringan bros dan peniti
  11. Kantong plastik ukuran 1/4kg untuk menyimpan adonan

Cara membuat
  1. Bahan no 1-3 di campur merata, tambahkan natrium benzoat, tambahkan lem fox, aduk sampai adonan kalis, tambahkan baby oil, aduk dan uleni lagi sampai adonan kalis
  2. Adonan yang sudah jadi dibagi beberapa bagian, masukkan ke dalam plastik dan simpan dalam suhu ruangan untuk menjaga kualitas adonan. Adonan jangan sampai dibiarkan dalam udara terbuka karena bisa kering
  3. Ambil sedikit adonan, beri cat air untuk mewarnai, bentuk sesuai selera seperti bunga, dain, dsb, biarkan kering. Bisa dikeringkan di bawah sinar matahari atau dibiarkan di udara terbuka
  4. Ambil piringan bros, beri lem fox, rekatkan sedikit adonan sebagai dasar, beri lem lagi, tempelkan bungan dan daun yang sudah kering
  5. Setelah semua kering olesi dengan cat kuku bening atau pilox bening untuk mengilatkan. Agar hasil lebih cantik tambahkan glitter.
  6. Bross clay yang indah siap dipakai untuk mempercantik penampilan kaum wanita



Review The Moon That Embrace The Sun

Tulisan ini adalah review dari drama “The Moon That Embrace The Sun” (TMTETS). Murni, tulisan ini hanya sekedar uraian opini dari sudut pandang pribadi. Tulisan ini juga tidak melibatkan sudut pandang novel asli dari TMTETS. Drama ini bukan drama baru sebab tayang pertama kali pada tahun 2012 dan saya sendiri baru sempat menontonnya dua tahun kemudian.

Pada episode awal, penonton dihadirkan pertemuan demi pertemuan dan bagaimana para tokoh bisa saling mengenal. Alurnya sangat smooth, tidak terburu-buru hingga episode 6 dimana merupakan episode terakhir bagi para pemain mudanya. Dari segi acting sangat perfect pemilihan para tokoh ciliknya. Yeo Jin Gu yang didapuk sebagai pemeran Lee Hwon cukup dapat diacungi jempol. Begitu pula dengan Kim You Jung yang memerankan Heo Yeon U. Saya sendiri sangat terkesan dengan acting keduanya. Lalu dengan Lee Min Ho dan Kim So Hyun sebagai pemeran lead kedua juga cukup memuaskan. Appreciate sekali dengan acting Kim So Hyun yang pandai memainkan mimik ekspresinya. Di dalam drama memang tokoh Yoon Bo Kyung ini memiliki watak bermuka dua, bisa tersenyum manis namun hati dan pikirannya berbisa. Dan Kim So Hyun berhasil untuk merealisasikan tokoh Bo Kyung ini.

Kembali ke dalam drama, kisah yang diceritakan dalam drama ini memang based on novel namun beberapa bagian ada yang berbeda antara keduanya. Fokus utama cerita dalam drama ini adalah kisah antara Lee Hwon dan Heo Yeon U/ Wol. Dan kata kunci alias key word yang harus dipegang adalah “Sun” dan “Moon”. Beberapa episode awal kedua kata ini muncul berulang-ulang. Bagaikan mantra yang diucapkan agar para penonton paham maksud dan kaitan antara judul drama dan kontennya. Seperti yang dikatakan oleh Shaman Jang di episode 2, “두개달 두개 태양”yang artinya adalah “Dua bulan, dua matahari”. Siapa yang dimaksud di sini? berarti “bulan”, “bulan” itu diibaratkan sebagai ratu. Dan 태양 berarti “matahari” yang diibaratkan sebagai raja. Jadi, maknanya adalah “akan ada dua bulan dan dua matahari”, ada dua ratu dan dua raja. Dua ratu di sini maksudnya adalah Yoon Bo Kyung dan Heo Yeon U. Sedangkan dua raja adalah Pangeran Lee Hwon dan Yang Myung. Jelaslah di sini bahwa drama ini akan bercerita tentang perebutan kekuasaan kerajaan.

Petunjuk lain yang dimunculkan dari Shaman Jang adalah “Although going near the sun will attract a disaster. Fate will force her to stand by the sun's side and protect him”. Maksudnya, takdir akan memaksa 'dia' untuk berada di samping 'matahari' dan melindunginya. Siapa yang dimaksud dengan 'dia'?, penonton sudah dengan jelas tahu 'dia'.

Melanjut ke episode 5 dimana ketika Yeon U sakit Lee Hwon memberikan sebuah tusuk konde.
If the king is the sun then the queen is the moon this phoenix hairpin is the white moon symbolize embracing the red sun.
Kalimat yang diucapkan Lee Hwon kepada Yeon U inilah yang memperjelas makna dari “The Moon That Embrace The Sun”, siapakah bulan dan matahari itu. Setelah episode enam berakhir maka muncullah pemain dewasanya.

Ada Kim Soo Hyun yang tahun sebelumnya sukses dengan Dream High. Jujur, sama seperti pendapat blogger yang lain, rasa Samdong nya masih ada. Kim Soo Hyun ini dipasangkan dengan Han Ga In. Pasangan yang berbeda usia cukup jauh. Terakhir kali melihat Han Ga In di drama “Witch Yoo Hee” dan kali ini dia tidak kembali sebagai “Witch” tapi sebagai “Shaman” atawa “Dukun”, yah, beda tipis lah. Di drama ini saya melihat meskipun Han Ga In usianya lebih tua ketimbang Kim Soo Hyun tetapi ada sisi-sisi yang menampilkan bahwa Han Ga In ini terlihat lebih muda, mungkin karena penampilannya dengan warna-warna cerah dan asesoris yang cantik dan mungil. Kalau untuk acting dua jempol untuk Han Ga In. Dia berhasil memerankan Yeon U yang memiliki watak bersahaja, tutur kata halus dan tertata. Untuk Kim Soo Hyun sebenarnya acting baik sekali namun entah mengapa saya merasa bahwa masih ada aktor korea lain yang lebih bisa dan pas dengan peran ini.

Lalu dengan dua pemeran lainnya, Kim Min Seo sangat bagus memerankan Yoon Bo Kyung. Adapula Jung Il Woo yang berperan sebagai pangeran Yang Myung. Banyak yang mungkin kecewa Jung Il Woo memerankan second lead yang get nothing. Ya, di dalam drama ini sang pangeran tidak mendapatkan harta dan kekuasaan karena ia adalah anak tidak sah dari raja. Tak hanya itu hidupnya harus mengemis cinta. Ia bahkan tak bisa mendapatkan cintanya hingga akhir cerita, soooo sad. Jung Il Woo menurut saya sudah berperan dengan baik, hanya saja saya berpikir mungkin masih ada yang lebih baik memerankan pangeran Yang Myung ini. Setelah membaca di asianwiki ternyata eh ternyata pemeran Pangeran Yang Myung ini tadinya disodorkan kepada Jo Won, tapi sayangnya Jo Won saat itu masih syuting untuk Golden Rainbow yang diperpanjang hingga 10-15 episode. Sayang sekali kan... padahal menurut saya Jo Won mungkin akan lebih pas memerankan pangeran Yang Myung ini.

Untuk pemeran lainnya seperti pemeran putri Minhwa, Heo Yeom, Un, Janshil, Seol mungkin tidak bisa diuraikan satu persatu. Kalau dari sisi pribadi, pemeran Heo Yeom memang terlihat dewasa namun sepertinya lebih pas jika penampilan lebih mendukung sebab diceritakan Heo Yeom itu sangat tampan. Masih dari Asianwiki ternyata pemeran Heoyeom ini sebelumnya diserahkan kepada Kim Jeong Hoon namun sayangnya saat itu ia berhalangan dikarenakan perelease an albumnya. Sayang sekali bukan, padahal wajah tampan Jeong Hoon pas sekali memerankan Heo Yeom ini. Catatan untuk pemeran Un, saya suka sekali dengan sikap dinginnya, tak banyak bicara dan hampir tanpa ekspresi, cocok memerankan pengawal pribadi raja.

Di samping tokoh dan pemerannya, ada hal-hal lain yang saya perhatikan detailnya seperti teka-teki “Bisa membuat semua benda hidup di dunia menjadi bersinar terang dalam sekejab dan bisa membuat semua benda hidup di dunia menjadi gelap dalam sekejab”
Can cause all living things in the world become bright in a moment and can cause all living things in the world become dark in a moment”
Jawabannya sederhana, “eyelids” alias kelopak mata. Dimana jika kelopak mata ditutup maka semua benda yang hidup menjadi gelap karena tidak terlihat dan jika kelopak mata dibuka maka semua benda hidup akan menjadi terang karena bisa terlihat dengan mata. Dari segi art, jelas pakaian raja dan ratunya sangat indah. Apalagi hanbok yang dipakai Shaman Jang saat upacara terakhir, indah sekali. Satu lagi yang membuat terpukau adalah kertas surat yang bisa dihias dengan cantiknya menggunakan bunga-bunga. Baru kali ini melihat kertas surat yang dihias dengan cara tersebut.

Hal yang minus dari drama ini adalah proses perebutan kekuasaan yang menurut saya harusnya cukup menonjol menjadi tidak terlalu nampak. Tadinya saya mengira kisahnya akan sedikit tegang seperti “Princess's man” dengan bumbu politik yang kental namun, di luar dugaan. Drama ini konsisten, berfokus pada Lee Hwon dan Yeon U. Perebutan kekuasaan sendiri baru dikisahkan menjelang episode-episode akhir. Dan inipun dengan mudah saya menebaknya intrik yang ada di dalamnya. Intinya perebutan antara “dua matahari” tidak kental dan kentara sebab dari awal cerita sudah diceritakan bahwa pangeran Yang Myung tidak memiliki niatan untuk menjadi raja atau memperoleh kekuasaan meskipun ia sendiri tak memiliki bagian apa-apa meskipun ia juga anak dari raja.

Terakhir, saya sangat menikmati drama ini meskipun harus menontonnya step by step menunggu waktu luang. Sebenarnya masih ada kekurangan dari drama ini tetapi masih tertutup dengan keindahan dan kesempurnaan di sisi lainnya. Tak heran jika drama ini selama masa penayangan bertengger di urutan pertama, nyaris tampa celah baik dari kemasan, sisi cerita dan tokohnya. Over all, perfecto, salut untuk tim TMTETS yang sudah bekerja keras selama masa produksi dan penayangan.

#phototalk 14 Our Independence Day

Wednesday, August 27, 2014


Look at the picture! I took the picture on August 17th when my office celebrated our country's Independence day. Could you guess who is the people in the picture? They looked like a woman. They wore house dress. But why one of them was smoking? And their body didn't resemble with woman's body?
Yeah, they are not woman, definitely they are man. On that day they made surprise. They deceived us (me and the other staffs). In the morning we heard that our office got Volley Challenge from Sirih Club. We did belive this. But until 10am we didn't see the people from Sirih people come. Then the surprise came immediately from the hall of our office. Tara.......

Six guys from the office revealed the mystery. They came out with surprising appearance. They wore house dress, they used loose powder, lipstick, and other things which made them resemble with woman. Even one of the funnel to made breast's shape. What a funny and ridiculous things. Then they went down to the court. They challenged the Volley team winner from our office. Really enjoyable. We keep laugh all the game. In the middle of game the fake team tried to seduce the real team. They always tried to give a peck to every member of the real team each time they made a mistake. That's why every time the real team made a mistake they run away, they tried to avoid the kiss lol...

Finally the game ended with the fake team as the winner. I also can guess it because the real team didn't concentrate with the game. Too much laugh and worries. Really fun game. I hope next year I can get another interesting snapshot like this :)

#Phototalk 13 Japan's Scenery?

Saturday, August 23, 2014


Foto di atas sekilas tampak seperti ada di Jepang bukan? Perhatikan sisi dari atap yang ada kiri bawah, seperti atap rumah Jepang ya? Belum lagi tanamannya yang tampak tak berdaun seperti musim gugur saja. Foto ini sebenarnya saya ambil di Karawang, tepat di pintu masuk ke arah komplek perkantoran. Bentukan rumah itu sebetulnya gubuk untuk para petambak udang beristirahat. Di sebelah kiri lagi dari rumah (tidak terfoto) adalah tambak yang luasnya berhektar-hektar. Bagi saya yang unik adalah pohonnya, yang saya juga tidak tahu namanya apa. Baru kali ini saya melihat pohon yang daunnya berguguran dan hanya ada bunga kuningnya saja. Cantik bukannn