Tuesday, September 16, 2014

Fiksi Fantasi dan Kesan Pertama

Bulan ini kanal Fiksiana dari Kompasiana mengadakan even bertajuk "Fiksi Fantasi". Di sini para fiksianer ditantang untuk membuat sebuah dunia fantasi, menciptakan tokoh, dan menuangkannya dalam cerita.

" Fiksi fantasi adalah kisah rekaan yang mengandung unsur-unsur magis, sihir, gaib, petualangan, imajinasi"

Dalam fiksi fantasi ini penulis bertindak sebagai "Creator" atau "Tuhan Pencipta". Penulis bebas sebebas-bebasnya untuk membuat segala yang ada dalam cerita fiksinya ini. Mulai dari tokoh (bentuk dan karakter), deskripsi tempat, hukum-hukum yang berlaku di tempat tersebut, segala sesuatu yang tidak mungkin di dunia nyata bisa dituliskan dalam fiksi fantasi ini.

Dikutip dari grup FB Fiksiana (diambil dari artikel Fantasi, dari Sudut Pandang Pembaca – Poppy D. Kartadikaria), ada empat macam fiksi fantasi
  1. High Fantasy: bercerita mengenai dunia antah-berantah yang sama sekali tidak berhubungan dengan dunia nyata yang kita tinggali. Dunia itu memiliki peraturan yang berbeda, ras makhluk yang beragam. Contoh: The Lord of the Rings karya J. R. R. Tolkien.
  2. Traditional Fantasy: mirip dengan High Fantasy, tapi tanpa peraturan sama sekali, semua mungkin terjadi. Dunia yang nyata adalah dunia fantasi ini, sedangkan dunia yang kita tinggali hanyalah bayangan saja. Contoh: The Chronicles of Narnia karya C. S. Lewis.
  3. Dark Fantasy: di mana black magic menguasai dunia. Sihir dianggap perbuatan makhluk jahat dan diperangi. Contoh: The Dark Tower Series karya Stephen King.
  4. Modern Urban Fantasy: dunia sihir menyentuh dunia nyata. Terjadi di dunia nyata dengan skala teknologinya yang familier, sihir menyelinap masuk, disadari atau tidak. Contoh: Harry Potter Series karya J. K. Rowling.
 Jujur, diantara keempatnya saya belum pernah membaca satu buku pun. Dulu, sewaktu SMA sebenarnya buku LOTR sudah ada di perpustakaan. Tapi entah mengapa waktu itu tidak terlalu tertarik untuk membacanya (mungkin karena bukunya terlalu tebal ya..). Pun dengan film nya, saya hanya mengikuti seri "Harry Potter" saja, itupun tidak se fanatik yang lain yang sampai membeli paket buku dan aneka stuff nya. Untuk LOTR saya belum pernah menonton, meskipun ada si Elijah Wood dan si tampan Orlando Bloom. Apalagi Narnia yang sama sekali tidak pernah tertarik untuk menonton. Selain Harry Potter, saya cuma nonton Eragon (itupun CD nya rusak jadi tidak sampai habis). Ada juga "Alice in wonderland", "Cropse Bride", "Fantastic Four", "Charlie's and The chocolate Factory", ini agaknya melenceng dari pengertian fiksi fantasi yak..

Dari even inilah saya tertantang untuk mencoba membuat sebuah kisah. Awalnya mentok, gak ada ide, tapi begitu menghadap laptop mulailah sebaris dua baris hingga jadi sebuah paragraf dan cerita. Bahkan over capacity hingga 1800 kata. Untuk dari segi cerita harus berpikir keras menciptakan sebuah dunia. Dari segi pemilihan nama tokoh, benda, tempat, sangat sempurna. Ada yang mengomentari pemilihan yang bagus dan imagenatif (jelas saja, saya harus mengobok-obok name generator kemudian mengcreate nama baru dari berbagai pilihan nama tersebut). Namun sayangnya cerita yang saya susun ini kurang memiliki sebuah keindahan, saya kurang memasukkan unsur seni, puitis, romantis disertai kata-kata konotatif. Ini setelah saya membaca tulisan Fiksi Fantasi yang masuk HL tadi malam. Tapi cukup memuaskan lah, ada empat bintang menghiasi tulisan saya ini.

Untuk tulisan Fiksi Fantasi pertama oke lah. Masih banyak yang harus diperbaiki. Next time pasti bisa membuat yang lebih indah dan lebih baik daripada ini. Cek di sini yang ingin membaca http://fiksi.kompasiana.com/cerpen/2014/09/16/fiksi-fantasi-jewel-from-earlingtown-688297.html

No comments:

Post a Comment